Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gawat Darurat Suporter Sepakbola Indonesia dan Urgensi Menghentikan Kekerasan

2 Oktober 2022   15:59 Diperbarui: 6 Maret 2023   11:43 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kericuhan dan kerusuhan mewarnai pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan (KOMPAS.COM/Imron Hakiki)

Kericuhan dan kerusuhan mewarnai pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan (KOMPAS.COM/Imron Hakiki)
Kericuhan dan kerusuhan mewarnai pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan (KOMPAS.COM/Imron Hakiki)

Pentingnya mematuhi regulasi FIFA ketika terjadi kerusuhan

Tindakan aparat kepolisian yang mengeluarkan gas air mata (tear gas) untuk menangani kerusuhan perlu dipertanyakan. 

Mungkin situasi saat itu benar-benar sangat menegangkan bahwa dari berita diinformasikan ada dua orang anggota polisi yang meregang nyawa dalam mengamankan situasi di lapangan.

Mungkin pula akibat begitu anarkisnya suporter yang memiliki sifat primitif dengan turun ke lapangan untuk menyerah aparat, merusak fasilitas dan kendaraan dinas. pada akhirnya menyebabkan aparat terpaksa menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton.

Dari video yang beredar di internet terlihat bahwa banyak sekali smoke trail bekas tembakan tear gas yang mengarah ke tribun. 

Alasannya mungkin untuk menghalau penonton lain yang hendak turun ke lapangan agar dapat menyurutkan niatnya.

Sedangkan di tribun banyak sekali penonton yang tetap mematuhi aturan dan menerima kekalahan. yang mana juga terdapat wanita dan anak-anak di tribun tersebut.

Akibat ditembakkannya gas air mata ini tentu suporter yang awalnya diam di kursi penonton menjadi berhamburan dari tribun menuju pintu keluar untuk menyelamatkan diri.

Sayangnya karena ramainya jumlah penonton yang menuju pintu keluar menyebabkan banyak penonton yang kekurangan oksigen sehingga banyak yang akhirnya terinjak-injak dan  meregang nyawa. sungguh kasihan sekali.

Kedepannya jumlah aparat keamanan harus disesuaikan dengan jumlah penonton yang mencapai ribuan.

Mobil water cannon harus disiapkan dengan jumlah yang memadai guna menghalau penonton yang anarkis daripada langsung mengeluarkan tembakan gas air mata yang dinilai akibatnya sangat fatal dan dapat menimbulkan banyaknya korban jiwa seperti kasus yang terjadi di stadion kanjuruhan malang semalam.

Jangan menjual tiket melebihi kapasitas stadion

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun