Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau modul ajar harus dirancang dengan baik untuk menciptakan pembelajaran dan membuatnya lebih menarik. Dalam semangat belajar pada Kurikulum Merdeka, sebenarnya tidak ada yang baku dalam format RPP karena semuanya dapat diserahkan kepada sekolah. Dalam modul ajar perlu mencantumkan profil siswa.
Sedangkan 1 modul ajar dapat digunakan untuk beberapa kali pertemuan.
Berbeda dengan RPP pada Kurikulum 2013 yang mana RPP harus ada untuk satu kali pertemuan. JIka dalam satu tahun pelajaran ada 100 kali pertemuan misalnya, maka guru juga harus ada 100 RPP.
Maka tak jarang kebanyakan guru ketika masih menerapkan Kurikulum Merdeka yang malas membuat RPP, atau RPP nya asal jadi saja.
Karena di Kurikulum Merdeka ini modul ajar bisa digunakan untuk beberapa kali pertemuan karena Tujuan Pembelajaran yang masih sama, maka hendaklah kedepannya guru dapat merancang RPP yang futuristik sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh Kurikulum Merdeka.
5. KKTP, Penilaian dan Intervensi Pelaporan Hasil Capaian Pembelajaran
KKTP adalah Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran, yang merupakan istilah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) jika dalam Kurikulum Merdeka.
Pada kurikulum yang lama, KKM ditentukan oleh sekolah dan seakan-akan menjadi target nilai yang harus dicapai oleh siswa walau seperti apapun kondisi, kemampuan, atau profil siswa.
Maka tak heran jika banyak siswa yang digenjot nilainya agar bisa naik kelas pada Kurikulum 2013.
Sedangkan pada Kurikulum Merdeka, KKTP ini benar-benar ditentukan berdasarkan profil siswa dimana salah satu cara menyusunnya berdasarkan hasil asesmen diagnostik yang tadi dilakukan.
Dari sana ada gambaran tentang sejauh mana kemampuan seluruh siswa. KKTP ini tidak menjadi standar minimum yang harus dicapai setiap siswa. Karena setiap siswa mungkin berada pada kriteria pencapaian yang berbeda. Sebaliknya, KKTP menjadi sumber informasi atau data bagi guru untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi siswanya.
Penilaian formatif dilaksanakan bersamaan dalam proses pembelajaran, kemudian ditindaklanjuti untuk memberi perlakuan berdasarkan kebutuhan siswa serta untuk perbaikan proses pembelajaran.
Untuk penilaian formatif ini guru dapat menggunakan berbagai teknik seperti observasi, performa kinerja, produk dan atau proyek, portofolio, maupun dalambentuk tes.