Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menepis Quiet Quitting dan Quiet Firing dengan Prinsip "Simbiosis Mutualisme"

26 September 2022   10:05 Diperbarui: 26 September 2022   10:20 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belakangan bekerja secukupnya menjadi tren di kalangan generasi Z. Tujuannya adalah untuk memulihkan kondisi fisik hingga mental (Foto: Shutterstock via kompas.com)

Oleh sebab itu, perusahaan harus mampu membangun mental health para pekerjanya. 

Kembali lagi pada prinsip yang kami tekankan diatas, ketika perusahaan dan pekerja saling bersinergi satu sama lain dengan mengedepankan pola simbiosis mutualisme maka fenomena quiet quitting dan quiet firing dapat dihalau dan ditepis dengan optimis.

Serta pekerja dan perusahaan harus mengutamakan sikap oportunis demi mencapai segala kepentingan dan "goals" yang dicita-citakan.

*****

Salam berbagi dan menginspirasi.

[Akbar Pitopang]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun