Dengan begitu semoga nanti kedepannya panggung politik bukanlah mengerti sebuah sandiwara untuk seputar meraih kekuasaan dan berbagai kepentingan di baliknya.
Namun lebih kepada upaya untuk mengaktualisasikan diri dan hadir sebagai manusia seutuhnya dalam memperjuangkan hak-hak rakyat dan amanat bangsa dan negara.
Sedangkan sisi minus dari pelaksanaan kampanye pilpres di kampus adalah sebagai berikut
1. Berpotensi mengganggu kegiatan perkuliahan.
Kegiatan pilpres di kampus memang cukup berpotensi untuk mengganggu kegiatan perkuliahan. Ketika penulis masih terdaftar sebagai mahasiswa, dulu sering kali ya terjadi keributan atau kebisingan yang disebabkan oleh kegiatan kampanye semacam itu.Â
Karena kegiatan ini dilakukan dengan cara berorasi menggunakan pengeras suara sehingga sudah jelas akan mengganggu ketertiban umum di wilayah kampus.
Untuk itu jika memang kampus yang izinkan mahasiswa untuk melakukan kegiatan kampanye pilpres atau parpol maka perlu dibuat aturan yang disepakati oleh seluruh mahasiswa dan pula memiliki konsekuensi dan pemberian sanksi secara ketat dan tegas.
Agar kegiatan kampanye ini tetap dapat berjalan dengan baik dan warga kampus pun tidak dirugikan karena kekacauan atau kebisingan yang terjadi.
Jika ya kampus memang mendukung kegiatan ini maka solusinya dari kami adalah kampus perlu mengatur jadwal perkuliahan untuk memberikan porsi kegiatan kampanye pilpres atau parpol ini. Sehingga semuanya dapat berjalan dengan baik antara kegiatan perkuliahan dan kegiatan kampanye.
2. Dapat menimbulkan "perang dingin" antar mahasiswa.
Kegiatan kampanye dan penyampaian visi misi Pasangan calon yang tadi pada pilpres menjadikan mahasiswa memiliki jagoannya masing-masing. Pada akhirnya akan menimbulkan perang dingin antar sesama mahasiswa.Â