5. Time management mobilitas warga menjadi terukur dan tepat waktu
Dengan dijadikannya kereta api sebagai moda transportasi publik maka mobilitas masyarakat akan berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
Lantaran pengoperasian kereta api berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan sama seperti moda transportasi udara seperti maskapai penerbangan.
Dengan adanya jadwal yang telah ditentukan tersebut menjadikan masyarakat pengguna akan mampu melakukan manajemen waktu agar tidak terlambat atau tertinggal oleh kereta api yang akan melintas sesuai jadwalnya.
Ketika masyarakat sudah mampu melakukan manajemen waktu dengan baik maka produktivitas masyarakat juga akan semakin berkualitas.
6. Ramah lingkungan dan dapat menekan emisi karbon
Saat ini jenis kereta api uap yang masih dioperasikan sudah menerapkan teknologi yang semakin canggih.Â
Walau beberapa diantaranya masih menggunakan bahan bakar seperti batubara, namun yang lainnya sudah menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan, yaitu gas alam terkompresi atau CNG pada mesin uap.
Kereta api ini merupakan jenis moda transportasi publik yang dapat digunakan secara massal tentu dapat menekan emisi karbon yang dihasilkan jika dibandingkan dengan masifnya penggunaan kendaraan bermotor yang sudah menjadi bagian hidup semua masyarakat yang ada saat ini.
Jika pemerintah memang peduli terhadap kelestarian lingkungan maka upaya reaktivasi jalur rel kereta api di Sumatera Barat ini bisa menjadi salah satu bentuk investasi hijau yang digaungkan Indonesia sebagai presidensi G20.