Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Catatan Penting Keberhasilan "Long Distance Parenting" Perlu Dipahami Orangtua

27 Agustus 2022   10:12 Diperbarui: 28 Agustus 2022   14:00 1226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh sebab itu, maka diharapkan orangtua yang menjalani masa long distance parenting ini harus mampu berbesar hati untuk sementara waktu menahan rasa yang bergejolak di dalam dada.

3. Faktor psikis dapat menurunkan imunitas

Ternyata yang menjadi penyebab anak mengalami demam, nafsu makan menurun, menjadi lebih rewel dari biasanya adalah karena rasa rindu anak terhadap orangtuanya.

Sepekan sebelum akhirnya kami bertemu kembali dengan anak, ternyata ia sedang mengalami nafsu makan yang menurun yang berimplikasi kepada menurunnya berat badan anak.

Padahal kata bibinya bahwa sebelumnya keadaan anak baik-baik saja. Bahkan selama di kampung, selama ini anak dalam keadaan sehat wal afiat dan doyan makan sehingga badannya selalu fit.

Kemungkinan akibat menahan rindu akhirnya kesehatan anak menjadi drop. Anak menjadi kehilangan nafsu makan dan gairah yang tak seperti biasanya yang penuh semangat dan keceriaan.

Orangtua tunjukkanlah perhatian ke anak saat long distance parenting berakhir (Gambar: Freepik via Kompas.com)
Orangtua tunjukkanlah perhatian ke anak saat long distance parenting berakhir (Gambar: Freepik via Kompas.com)

4. Anak akan lebih "caper" kepada orangtuanya

Akibat long distance parenting ini maka sudah dipastikan anak akan lebih caper (baca mencari-cari perhatian) orangtuanya. Lantaran dalam beberapa waktu yang lalu tidak berjumpa dengan orangtuanya.

Sehingga pada saat anak telah kembali berkumpul dengan orang ua maka ia akan lebih caper dan rewel dari biasanya.

Ketika mendapati anak menjadi lebih caper dan rewel yang berbeda dari biasanya maka orangtua harus memakluminya.

Jangan sekali-kali orangtua malah memberikan perlakuan yang tidak diharapkan anak seperti dengan mengomeli atau memarahinya.

Tunjukkanlah perhatian yang lebih besar dari biasanya agar anak merasakan kehangatan dan kasih sayang orangtuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun