Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Balimau Jawi" dan Filosofi Tradisi Humanis untuk Hewan Kurban di Solok Selatan

13 Juli 2022   05:00 Diperbarui: 13 Juli 2022   19:14 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing dan lainnya selama ini sudah cukup berjasa dalam kehidupan umat manusia.

Bagi para petani, dengan bantuan hewan dalam membajak sawah akan meringankan pekerjaannya.

Sedangkan bagi peternak, sapi untuk budidaya yang menghasilkan pundi-pundi rupiah atau sebagai mata pencaharian.

Sapi dan kambing sering dijadikan “korban” untuk proses peribadatan. sebut saja untuk dijadikan hewan qurban, aqiqah, walimah atau kondangan, dan sebagainya.

Coba bayangkan jika tidak ada hewan ternak itu, mungkin akan cukup menyusahkan bagi manusia dalam beribadah atau melakukan aktivitas lainnya dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua, melepas kepergian hewan dengan cara yang “berperikehewanan”.

Hewan ternak yang akan disembelih tersebut perlu untuk merasakan kepergian dengan rasa damai dan kasih sayang yang mereka dapatkan dari pemilik atau manusia.

Semua hewan walaupun tidak punya akal, tapi punya perasaan yang bisa merasakan rasa kasih sayang yang diberikan atau ditunjukkan oleh manusia kepada mereka.

Mungkin dengan tradisi balimau jawi ini, hewan ternak tersebut bisa merasakan niat baik manusia kepada mereka bahwa manusia ingin mereka pergi dengan rasa ikhlas dan menghormati keputusan manusia untuk menyembelihnya.

Air yang dicipratkan kepada hewan sama dengan air yang biasa dituangkan keatas tanah setelah manusia yang meninggal dikebumikan.

Proses balimau jawi atau memandikan sapi sebelum disembelih (Foto: Akbar Pitopang)
Proses balimau jawi atau memandikan sapi sebelum disembelih (Foto: Akbar Pitopang)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun