Hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing dan lainnya selama ini sudah cukup berjasa dalam kehidupan umat manusia.
Bagi para petani, dengan bantuan hewan dalam membajak sawah akan meringankan pekerjaannya.
Sedangkan bagi peternak, sapi untuk budidaya yang menghasilkan pundi-pundi rupiah atau sebagai mata pencaharian.
Sapi dan kambing sering dijadikan “korban” untuk proses peribadatan. sebut saja untuk dijadikan hewan qurban, aqiqah, walimah atau kondangan, dan sebagainya.
Coba bayangkan jika tidak ada hewan ternak itu, mungkin akan cukup menyusahkan bagi manusia dalam beribadah atau melakukan aktivitas lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua, melepas kepergian hewan dengan cara yang “berperikehewanan”.
Hewan ternak yang akan disembelih tersebut perlu untuk merasakan kepergian dengan rasa damai dan kasih sayang yang mereka dapatkan dari pemilik atau manusia.
Semua hewan walaupun tidak punya akal, tapi punya perasaan yang bisa merasakan rasa kasih sayang yang diberikan atau ditunjukkan oleh manusia kepada mereka.
Mungkin dengan tradisi balimau jawi ini, hewan ternak tersebut bisa merasakan niat baik manusia kepada mereka bahwa manusia ingin mereka pergi dengan rasa ikhlas dan menghormati keputusan manusia untuk menyembelihnya.
Air yang dicipratkan kepada hewan sama dengan air yang biasa dituangkan keatas tanah setelah manusia yang meninggal dikebumikan.