Akhirnya, masyarakat atau para pembeli harus memutar otak bagaimana cara jitu yang harus dilakukan guna mensiasati kondisi yang sangat meresahkan ini.
Penulis pun merasa sangat heran mengapa harga cabai bisa melonjak sangat tajam seperti itu.
Menjadikan cabai sangat pedas tapi bukan dari rasanya melainkan dari harganya sendiri.
Menurut ibu mertua kami bahwa kondisi ini memang lumrah terjadi. Dimana permintaan cabai menjelang Idul Adha selalu tinggi sedangkan hasil panen petani terbatas.
Kakak ipar kami yang juga petani cabai juga membenarkan alasan yang membuat harga cabai mencapai level tertingginya itu.
Stok hasil panen cabai saat ini memang cukup terbatas sedangkan kebutuhan pasar sangat  tinggi jelang Idul Adha.
Ketika permintaan lebih tinggi dari ketersediaan barang di pasaran, sudah jelas prinsip ekonomi akan memainkan perannya. Kenaikan harga menjadi pasti akan terjadi.
Kondisi sedemikian peliknya di tengah situasi ekonomi yang susah pasca pandemi ini hendaknya jangan sampai menambah penderiataan masyarakat.
Harga-harga sembako mencapai level tertingginya selalu menjelang Idul Adha. Seperti sudah menjadi tradisi Idul Adha saja.
Lagi-lagi peran pemerintah dalam mengendalikan harga sangat diperlukan terutama jelang perayaan hari-hari besar keagamaan yang pada kali ini disambut oleh umat muslim.
Ketika pemerintah sibuk mengemas minyak curah, harga sembako yang lainnya menjadi tak terkontrol sehingga ikut menimbulkan kekacauan pasar yang mempengaruhi kondisi ekonomi di negara ini.