Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

"Self Publishing" dan Suka Duka Menerbitkan Buku secara Mandiri

8 Juli 2022   11:45 Diperbarui: 8 Juli 2022   17:11 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Thought Catalog via juliekaren.com

Namun, ada beberapa hal yang perlu kita garis bawahi bersama yang jika diabaikan bisa menjadi sebuah sisi minus karena dapat merugikan penulis.

Sisi minus tersebut adalah terkait honor yang harus diperjelas dan menemukan kata kesepakatan antara penulis dengan pihak penerbitan.

Baik itu karya pribadi yang kita harus mengeluarkan sendiri untuk biaya cetaknya. Maupun sekiranya ada buku karya kita yang diminati oleh penerbit.

1. Negosiasi untuk royalti

Biasanya dalam hal pemberian honor kepada penulis ini terbagi menjadi dua, yakni jual putus dan royalti.

Jika jual putus, penerbit hanya sekali saja memberikan honor kepada penulis pada saat awal setelah buku berhasil dicetak. Misalkan penulis akan mendapatkan honor Rp 5 juta. Dan pemberian honor itu hanya sekali itu saja diterima oleh penulis.

Sedangkan jika kesempatannya adalah royalti maka biasanya akan memperoleh fee sebesar 10-15% dari hasil penjualan buku. Lumayan kan jika buku kita bisa terjual banyak atau laris manis di pasaran.

2. Pertimbangan potensi best seller

Sebagaimana pada poin 1, penulis hendaknya dapat memperkirakan apakah karyanya bisa menjadi buku kategori best seller di kemudian hari.

Seharusnya penulis memang bisa memperkirakan potensi dari bukunya sendiri. Misalkan penulis membahas tentang sesuatu hal yang belum pernah dibahas oleh orang lain atau pembahasan tersebut masih sedikit atau terbatas. Sedangkan bahasan tersebut sangat populer di tengah-tengah masyarakat.

Oleh karena hal itu, maka bisa dipastikan buku tersebut mampu menembus kategori sebagai buku best seller di kemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun