Melihat kondisi tersebut, apa sebenarnya alasan para orangtua ingin menyekolahkan anaknya ke MTsN dan tidak rela anaknya didaftarkan ke SMP?
Berikut penjelasannya setelah kami rangkum dari para orangtua khususnya dari orangtua keponakan kami sendiri.
1. Mencegah disrupsi tingkat tinggi setelah terjadinya pandemi
Bahwa yang sama-sama kita tahu, sejauh ini telah terjadi fenomena disrupsi di dunia pendidikan yang disebabkan oleh adanya pandemi beberapa waktu yang lalu.
Akibat pandemi pula, telah terjadi fenomena learning loss dan mengeroposan karakter siswa menjadi kurang berakhlak.
Pembelajaran dicampuri oleh yang namanya perangkat handphone yang disana para siswa dapat saja terpapar oleh konten yang tidak sepantasnya terakses oleh para siswa.
Oleh karena itu guna mencegah dampak buruk yang mengakibatkan para siswa mengalami krisis moral. Maka siswa SD yang baru lulus dari masa pembelajaran pada kondisi pandemi perlu diberikan proteksi diri sejak dini.
2. Masa pubertas perlu bimbingan dan proteksi diri
Masa pubertas merupakan masa transisi yang akan dialami oleh setiap siswa terutama oleh siswa SD yang baru melajutkan studi ke jenjang SMP.
Pada masa pubertas ini, yang sering terjadi adalah siswa akan mecoba merasakan hal-hal baru karena rasa penasaran yang tinggi.
Termasuk segala hal yang terjadi pada dirinya baik fisik maupun psikis tentu akan menyebabkan mereka bertanya-tanya mengapa hal itu terjadi.
Pengalaman baru yang terjadi tersebut, jika tak diedukasi dengan baik tentu bisa saja terjadi penyimpangan dan berdampak buruk pada fase perkembangan siswa.
Oleh karena itu, MTsN dirasa sangat pas menjadi pembangunan benteng diri dan pehamanan siswa terkait kondisi pubertas.