Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Bertani: Menyatukan Kearifan Lokal dan Modifikasi Teknologi ala Petani

22 Juni 2022   09:14 Diperbarui: 22 Juni 2022   20:46 2246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi bertani di negeri Indonesia (Dokumentasi pribadi)

Dulu, para petani saat proses pemilahan gabah padi dengan sampah tanaman seperti daun atau batang menggunakan alat pemisah yang memanfaatkan tenaga manusia secara manual.

Kini, petani tidak perlu capek-capek mengeluarkan tenaga yang terlalu besar hanya untuk proses pemisahan gabah ini. 

Petani cukup menghidupkan alat pemisah sebagai teknologi ciptaan petani dari hasil modifikasi mesin bekas yang tak terpakai atau tidak dapat dimanfaatkan dalam fungsi utama pada sebuah perangkat asalnya.

Maka untuk itu petani memanfaatkannya dan menciptakan alat baru yang dapat dimanfaatkan untuk memudahkan pekerjaan petani.

Walau terlihat cukup sederhana, namun sangat bermakna.

Petani bisa dikatakan manusia yang kreatif dalam berbagai keterbatasan yang ada. Namun segala keterbatasan itu disiasati dengan sisa aset yang ada.

Sekali lagi, semangat para petani wajib kita apresiasi dan mari kita berikan tepuk tangan untuk hal itu.

Begitu pula dalam pemanfaatan alat dan teknologi sederhana ini dapat dipergunakan oleh sesama petani.

Disamping itu, tetap saja aktifitas bertani tetap dijalankan dengan semangat gotong royong dan kebersamaan walaupun sudah ada teknologi yang eksis di tengah-tengah petani.

Demikianlah bentuk kolaborasi antara teknologi dan tradisi dalam aktifitas bertani yang terjadi saat ini.

Tradisi bertani memang sudah naik level dan berada satu tingkat lebih kekinian pada hari ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun