Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bonus Demografi dan Model Penetrasi oleh Generasi Milenial Terkini

20 Juni 2022   05:03 Diperbarui: 20 Juni 2022   07:40 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (SHUTTERSTOCK/ARTHIMEDES via Kompas.com)

Menyokong dan menjadi support system

Tidak hanya sekedar mengarahkan anak agar anaknya dapat meraih jalan keberhasilan dan kesuksesannya. Tapi, orang tua juga harus dapat memberikan dukungan kepada anaknya baik moril maupun materil.

Hendaknya orang tua tidak mudah mematahkan semangat anaknya untuk mengeluarkan ide-ide brilian dalam upaya keluar dari zona nyaman meraih apa yang dicita-citakannya.

Jika memang apa yang diupayakan anak memiliki potensi untuk sukses di masa depan maka orang tua harus siap pasang badan dan menyiapkan dukungan moril berupa semangat dan doa serta dukungan materil berupa dana keuangan.

Meluruskan jalan anak meraih kesuksesan dan terus mengawasi.

Kesalahan terbesar dan seringkali diabaikan oleh para orang tua adalah tidak peka dan membiarkan anak meraih sesuatu sesuai keinginan si anak.

Jika hal itu yang terjadi maka tentu kiamat dan mimpi buruk yang akan menimpa orang tua akibat ulah anak dan pembiaran dari orang tua itu sendiri.

Ilustrasi jangan tua sebelum kaya (iStock) 
Ilustrasi jangan tua sebelum kaya (iStock) 

Generasi muda dalam usia produktif yang saat ini keberadaannya sebagai bonus demografi juga harus peka dengan kondisi yang terjadi.

Ketika para generasi tua mengatakan jangan tua sebelum kaya, maka generasi muda harus dapat menafsirkannya dengan akal sehat dan tidak menyalahi aturan serta norma yang berlaku di masyarakat.

Beberapa hal bijak yang dapat ditempuh oleh para generasi muda agar dapat meraih goals sebagai tafsiran dari ungkapan jangan kayak sebelum tua, adalah sebagai berikut:

1# Menyiapkan bekal pendidikan dan ilmu yang esensial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun