Kondisi ini menjadi sangat potensial untuk ditularkan ke hewan yang peka lainnya melalui air cucian jeroan dan potongan sisa jeroan yang dibuang begitu saja tanpa permisi sebagai sampah.
Padahal sangat besar kemungkinan akan dapat menularkan ke hewan peka lain yang sempat memakan sisa jeroan mentah tersebut.
Maka untuk itu sampah sisa jeroan lebih baik dikubur dalam-dalam dan tidak asal dibuang di sembarang tempat begitu saja.
Disamping itu, tentu bagian tubuh hewan yang dibuang sembarangan selain mengotori lingkungan juga mencemari udara karena baunya ketika telah menjadi bangkai.
5. Daging dan susu hewan masih aman dikonsumsi dengan S&K
Setelah kita memahami terlebih dahulu bahwa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ini bukan bersifat zoonosis. Maka berarti PMK tidak dapat menular atau menginfeksi ke manusia.
Jadi mengonsumsi daging dan susu yang telah dimasak adalah aman dan sehat. Ingat, syaratnya adalah yang sudah dimasak secara benar.
Daging dan jeroan yang kita peroleh ketika sudah sampai di rumah maka jangan langsung dicuci. Daging harus terlebih dahulu langsung dimasak dengan merebusnya pada air yang mendidih selama minimal 30 menit.
Hal tersebut penting dilakukan dengan alasan jika terdapat cemaran virus pada daging dan jeroan maka virus tidak mencemari lingkungan melalui air cucian.
Begitu pula jika daging hendak dibekukan maka daging wajib terlebih dahulu direbus mendidih minimal 30 menit. Lalu barulah daging siap untuk disimpan dalam kulkas. Proses penyimpanan ini dilakukan minimal 24 jam sebelum dikonsumsi.
Ketika hendak mengkonsumsi susu (sapi atau kambing) yang diambil secara langusng maka juga harus dimasak mendidih minimal 5 menit sambil diaduk-aduk secara perlahan.
6. Dapat dibersihkan menggunakan deterjen
Selanjutnya benda atau alat yang digunakan untuk mengolah daging tersebut berupa talenan, pisau, wadah yang telah kontak dengan daging dan jeroan mentah maka harus dicuci dengan deterjen.