Dengan demikian, landasan pengetahuan dan keterampilan dasar siswa menjadi lebih kuat, sebelum mempelajari pengetahuan dan keterampilan yang lebih sulit.
Karenanya, sebelum memulai topik pembelajaran baru, sebaiknya Bapak/Ibu guru kembali melakukan penilaian untuk topik yang sudah diajarkan.
Ulangi terus proses yang sama, sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan
Guru melakukan penilaian diagnostik terhadap kemampuan kognitif secara berkala pada awal pembelajaran dimulai. Serta asesmen setiap kali akan berganti topik pembelajaran baru.
Guru melakukan penilaian diagnostik kognitif untuk menyesuaikan tingkat pembelajaran dengan kemampuan siswa, bukan untuk mengejar target kurikulum.
Guru mengajar kelompok sesuai dengan tingkat pembelajaran. Guru menyesuaikan aktivitas dan materi belajar di kelas dengan peningkatan rata-rata semua murid di kelas.
***
Kita para guru berharap langkah diagnosis melalui penilaian diagnostik ini dapat menjadi salah satu penguatan terhadap prinsip "teaching at the right level"Â yang berarti pembelajaran sesuai dengan tingkat yang mengakomodir tinjauan fase perkembangan seluruh siswa.
Dengan demikian akhirnya para guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan siswa.
Wawasan dan pengetahuan terkait proses pelaksanaan penilaian diagnostik ini kami peroleh saat mengikuti bimtek pelatihan bersama Tanoto Foundation. Kemampuan guru terkait penilaian diagnostik ini dapat diterapkan pada Kurikulum Merdeka.
Harapan dilakukannya penilaian diagnostik ini demi menghadirkan manfaat terutama bagi kelanjutan dunia pendidikan di Indonesia pada masa sekarang ini dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan, memanusiakan manusia Indonesia seutuhnya.