Jika memang pada suatu kegiatan berkumpul, orang-orang didalamnya sudah tidak ada yang memakai masker, maka sebagai bentuk penghargaan kepada mereka maka kita bisa ikut melepas masker.
Kita tetap saja perlu siap sedia menyiapkan masker dalam saku. Setelah pertemuan berakhir, jika kita hendak memakai masker maka kita bisa menjangkaunya dengan mudah.
Masyarakat kota dan pedesaan berbeda pandangan terhadap masker
Keberadaan masker bagi masyarakat yang tinggal di kota dan bagi yang tinggal di pedesaan ditanggapi dengan cara yang berbeda.
Bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan sebenarnya mereka sudah lama terbiasa melonggarkan penggunaan masker dalam beraktivitas.
Hal ini dikarenakan memang sangat sedikit sekali penemuan kasus Covid-19 yang terjadi di lingkungan pedesaan. Sehingga masyarakat desa tidak terlalu was-was dan resah.
Alasan lain masyarakat desa sudah lama terbiasa melonggarkan masker karena mereka hidup di lingkungan yang masih terjaga. Dimana udara di desa masih cukup bersih dan layak nafas.
Sebaliknya, keadaan di perkotaan berbanding terbalik dengan kondisi di pedesaan. Hidup di perkotaan penuh tantangan dan penuh risiko kesehatan.
Problematika yang menjadi ciri khas sebuah perkotaan adalah kondisi udara yang mudah tercemar karena disebabkan oleh berbagai faktor.
Seperti misalnya tingginya mobilitas masyarakat ketika berada di luar rumah. Karena begitu padanya jumlah masyarakat yang memilih hidup di perkotaan.
Belum lagi ditambah adanya polusi udara yang dihasilkan oleh asap kendaraan. Serta polusi udara yang dihasilkan dari aktifitas industri atau pabrik. Serta dari hal-hal lain yang sering menjadi penyebab rendahnya kualitas udara di lingkungan perkotaan.