Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kita Masih Bisa Hidup Normal Bila Tetap Memakai Masker

19 Mei 2022   04:26 Diperbarui: 19 Mei 2022   17:00 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
memakai masker adalah jalan ninja (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) 

Jika memang pada suatu kegiatan berkumpul, orang-orang didalamnya sudah tidak ada yang memakai masker, maka sebagai bentuk penghargaan kepada mereka maka kita bisa ikut melepas masker.

Kita tetap saja perlu siap sedia menyiapkan masker dalam saku. Setelah pertemuan berakhir, jika kita hendak memakai masker maka kita bisa menjangkaunya dengan mudah.

beda cara pandang orang kota dan orang desa terhadap masker (KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY)
beda cara pandang orang kota dan orang desa terhadap masker (KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY)

Masyarakat kota dan pedesaan berbeda pandangan terhadap masker

Keberadaan masker bagi masyarakat yang tinggal di kota dan bagi yang tinggal di pedesaan ditanggapi dengan cara yang berbeda.

Bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan sebenarnya mereka sudah lama terbiasa melonggarkan penggunaan masker dalam beraktivitas.

Hal ini dikarenakan memang sangat sedikit sekali penemuan kasus Covid-19 yang terjadi di lingkungan pedesaan. Sehingga masyarakat desa tidak terlalu was-was dan resah.

Alasan lain masyarakat desa sudah lama terbiasa melonggarkan masker karena mereka hidup di lingkungan yang masih terjaga. Dimana udara di desa masih cukup bersih dan layak nafas.

Sebaliknya, keadaan di perkotaan berbanding terbalik dengan kondisi di pedesaan. Hidup di perkotaan penuh tantangan dan penuh risiko kesehatan.

Problematika yang menjadi ciri khas sebuah perkotaan adalah kondisi udara yang mudah tercemar karena disebabkan oleh berbagai faktor.

Seperti misalnya tingginya mobilitas masyarakat ketika berada di luar rumah. Karena begitu padanya jumlah masyarakat yang memilih hidup di perkotaan.

Belum lagi ditambah adanya polusi udara yang dihasilkan oleh asap kendaraan. Serta polusi udara yang dihasilkan dari aktifitas industri atau pabrik. Serta dari hal-hal lain yang sering menjadi penyebab rendahnya kualitas udara di lingkungan perkotaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun