Ketika kami yang disuruh untuk mengganti uang penumpang tersebut, si penumpang sebenarnya sudah cukup berbesar hati dan merelakan untuk uangnya tidak perlu kami ganti. Tapi karena kami merasa tidak enak karena dia sudah mau berganti posisi dengan kami sehingga akhirnya kami memberikan uang tersebut kepadanya.
Itu berarti bahwa kami dipaksa menjadi penumpang kelas eksekutif dengan drama yang sangat mulus. Bagi kami sebenarnya hal itu bukan menjadi suatu masalah besar. Jika semua diinformasikan dari awal secara jelas dan tidak berbelit-belit.
Disini kami menilai bahwa sebenarnya dari awal kami bisa duduk di tengah tapi karena ada penumpang lain yang mau membayar harga tiket dengan kelas eksekutif sehingga kursi kami diberikan kepadanya.
Cara seperti itu mungkin sudah menjadi permainan dan pola yang berkembang di sebuah agen perjalanan.
Bagaimanapun cara seperti itu sebenarnya tidak baik karena bisa mengganggu kenyamanan para penumpang dan memberikan efek negatif kepada sopir atau pihak agen perjalanan tentunya. Cara seperti itu tidak baik dalam dunia bisnis perjalanan.
Dalam posisi seperti itu, menurut kami penumpang sudah dipaksa untuk menerima keadaan yang ada. Para penumpang hanya menginginkan bisa berangkat untuk mudik dengan baik, dengan nyaman dan bisa sampai di tempat tujuan dengan selamat.
Sehingga jikalau ada biaya-biaya tambahan atau perubahan harga tiket seperti yang tadi yang nominalnya tidak terlalu besar menurut kami semua penumpang pasti rela saja untuk mengeluarkannya asalkan bisa berangkat dan sampai dengan waktu yang tidak terlalu molor.
Maka dari kronologi diatas agar kita semua sebagai calon penumpang tidak merasa dirugikan dengan ketidak jelasan informasi ini maka ada hal-hal yang perlu kita pastikan dari awal.
Pertama, booking kursi langsung kepada pihak agen bukan kepada sopir.
Ketika kita sudah menyampaikan informasi terkait posisi tempat duduk yang kita pilih langsung kepada agen maka otomatis agen langsung menandai posisi tempat duduk yang kita pilih tersebut. Sehingga untuk kuota kursi yang akan diberikan kepada penumpang lain adalah kursi yang masih kosong.
Kepada pihak agen kita bisa benar-benar sampaikan informasi terkait misalkan kita tidak bisa duduk di bangku paling belakang atau bagian depan dengan alasan logis.
Dengan begitu, pihak agen akan benar-benar menyesuaikan kondisi penumpang dengan ketersediaan kursi.
Berbeda halnya kalau kita membooking kursi kepada sopir. Karena biasanya sopir akan berangkat sesuai jadwal yang mungkin berbeda dengan jadwal yang kita inginkan.