Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Drama Agen Perjalanan Mudik

30 April 2022   13:29 Diperbarui: 30 April 2022   17:51 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah tagline "KENYAMANAN ANDA KEBANGGAAN KAMI" masih relevan kah?

Ternyata setelah diketahui bahwa sopir yang kami hubungi kemarin sudah bergabung di agen perjalanan yang baru. Karena sudah keluar dari agen perjalanan sebelumnya. 

Cara kerja yang terjadi di agen atau sopir travel adalah ketika si sopir yang kita hubungi dalam posisi tidak bisa tidak memiliki jadwal keberangkatan sama dengan yang kita sampaikan maka ia akan menyampaikan ke sopir lain atau ke pihak agen untuk diserahkan ke sopir lain. Agar calon penumpang tetap bisa pulang sesuai jadwal keberangkatan yang dipilih.

Alur perjalanannya adalah sopir travel ini akan menjemput penumpang berdasarkan alamatnya masing-masing. Kemudian semua penumpang akan dibawa ke kantor agen untuk diberikan tiket dan pemungutan ongkos perjalanan. Pada saat kami sebagai penumpang pertama yang dijemput, kami sampaikan bahwa kami duduk di barisan tengah. Tapi sopir yang menjemput kami mengatakan bahwa ditengah sudah ada penumpang lain sehingga kami duduk di belakang. 

Mendengar informasi tersebut kami merasa sedikit kecewa karena tidak sesuai dengan informasi yang telah kami sampaikan. Namun sopirnya hanya mengarahkan kami untuk tetap masuk dulu ke mobil kemudian nanti baru diselesaikan di kantor agen perjalanan. Dan akhirnya setelah menjemput penumpang yang lainnya kami dibawa ke kantor agen perjalanan. 

Disana kami menyampaikan komplain bahwa dari awal kami sudah sampaikan ke sopir yang kami hubungi untuk mengamankan satu kursi penumpang di bangku barisan tengah. Dan pihak petugas dari agen perjalanan menyampaikan bahwa kursi di bagian tengah sudah penuh. Sehingga kami pribadi terpaksa harus duduk di bangku paling belakang. 

Kami kembali mempertegas bahwa sedari awal kami sudah sampaikan seperti yang diatas bahwa kami tidak bersedia duduk di bagian belakang. Maka kami sampaikan tolong diusahakan dan dicarikan solusinya agar kami dapat duduk di bagian tengah. 

Mendengar maksud yang telah kami sampaikan tadi ternyata salah seorang penumpang di bagian tengah mau berbesar hati dan rela untuk bertukar posisi dengan kami. Sehingga dia menggantikan kami untuk duduk di bangku barisan paling belakang.

Oke, baiklah. Berarti masalahnya sudah selesai. Kami beruntung menemukan penumpang yang mau berbesar hati dan kami ucapkan terima kasih kepadanya untuk kebaikan tersebut.

Lalu kemudian sopir membagikan tiket untuk ongkos perjalanan kepada masing-masing penumpang. Di tiket tersebut sudah tercantum harga ongkosnya untuk masing-masing penumpang.
Setelah mengetahui berapa ongkosnya maka kami mengeluarkan uang dan menyerahkannya kepada sopir. 

Namun tak lama setelah si sopir tadi keluar dari kantornya agen, ia menyampaikan kepada kami agar kami memberikan uang ganti kepada penumpang yang mau berganti posisi tadi.
Diketahui ternyata harga tiket perjalanannya berbeda dengan harga tiket untuk kami yang sebesar  Rp 150.000. Sedangkan penumpang tersebut harga tiketnya sebesar Rp 180.000 dengan alasan penumpang itu mendapatkan tiket perjalanan kategori eksekutif karena dia datang dari luar kota yakni dari kota Bandung.

Hal tersebut membuat kami bingung dan menjadi sesuatu hal yang mengherankan karena kenapa harus kami yang mengganti kekurangan uang untuk penumpang kelas eksekutif tersebut. Seharusnya yang menyelesaikan masalah tersebut tentu pihak agen perjalanan dan merekalah yang harus mengembalikan dana yang sudah dibayarkan oleh penumpang kelas eksekutif tadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun