Untuk itu, tugas kita adalah tetap mengusahakan menjaga hablumminannas terhadap saudara maupun anggota kelurga kita yang lainnya dengan cara seperti berikut.
Pertama, tidak membeda-bedakan saudara kita dengan anggota keluarga lainnya. Walaupun saudara kita sering berbuat onar dengan mengundang perselisihan dengan kita. Ketika ada hal-hal yang akan menyangkut semua anggota kelurga kita lainnya, kita jangan menunjukkan perbedaan sikap yang begitu kontras terlihat oleh pandangan mata saudara kita yang lainnya.
Kedua, merespon sewajarnya dan tidak terpancing dengan ulah saudara. Jika kebetulan kita memiliki saudara yang sifatnya seperti diatas maka selayaknya kita tidak boleh ikut terpancing dan meladeninya. Kalau kita sampai terpancing lalu terjadi pertengkaran maka sama saja kita mempertontonkan aib keluarga. Sebagaimana sebuah peribahasa berbunyi "bagai menepuk air di dulang". Itu artinya ketika kita membuka aib saudara atau anggota keluarga kita sendiri sama saja kita yang menanggung malunya.
Ketiga, tetap menunjukkan perhatian dan tidak menjauhi saudara. Sebagai sesama saudara hendaknya harus saling memberikan perhatian walau sekecil apapun bentuknya. Jangan sampai antara kita maupun saudara kita merasa kehilangan sosok saudara. Ketika saudara butuh bantuan, kita siap membantu. Jika kita memiliki rezeki berlebih, maka kita perlu berbagi kepada saudara kita sendiri terlebih dahulu. Saudara kita harus mendapatkan perhatian terlebih dahulu baru setelah itu kita memperdulikan orang lain di sekitar kita.
Keempat, mendoakan saudara kita untuk segera bertobat dan berubah. Ketika usaha kita tetap belum membuah hasil. Maka yang perlu kita lakukan selanjutnya adalah cukup dengan mendoakan saudara kita agarallah SWT menunjukkannya petunjuk bahwa menjaga hablumminannas dengan saudara sendiri adalah sebuah kewajiban yang harus didahulukan.
Menjaga Hablumminannas Terhadap Tetangga
Jika kita tinggal di lingkungan perumahan maka kita jelas memiliki banyak tetangga di sekitar rumah kita. Kategori tetangga adalah 40 rumah yang berada di sekitar rumah kita.
Kita wajib menjaga hubungan baik dengan tetangga. Karena potensi tetangga adalah sebagai pihak yang mengetahui apapun yang terjadi dan yang kita alami pertama kali. Maka tetanggalah pihak yang pertama sekali memberikan atau mencarikan kita pertolongan.
Apalagi jika kita hidup di perantauan, dimana kita hidup jauh dari saudara, anggota keluarga serta sanak famili. Maka keberadaan tetangga posisinya sudah dapat diibaratkan sebagai saudara kita sendiri.
Namun, terkadang tetap saja ada tetangga yang usil. Walaupun kita sudah berusaha menjaga hubungan baik dengan semua tetangga yang ada di lingkungan rumah kita.
Seperti halnya yang kami alami sendiri terkait tetangga yang usil ini. Posisi rumah tetangga saya ini berada tepat di belakang rumah kami. Jarak antara rumah kami dengan rumah tetangga hanya dibatasi dinding masing-masing rumah. Maklum saja bahwa fenomena seperti itu sudah terlalu lumrah terjadi di lingkungan perumahan yang ukuran tanah kavling yang terbatas.
Kami mendapati tetangga tersebut sering menyetel volume speaker dengan suara yang sangat kencang ketika mendengarkan musik. Bahkan kebisingan tersebut juga terdengar sampai ke tetangga yang berada di kanan dan kiri  serta di seberang rumah kami.
Mendapati kelakuan tetangga yang seperti itu, kami hanya mendiamkan saja. Selagi dia tidak mengusik ranah privasi masing-masing.
Kewajiban kita adalah tetap mengusahakan menjaga habluminannas terhadap tetangga kita dengan cara seperti berikut.
Pertama, tetap saling sapa terhadap tetangga. Ketika kita sedang ada masalah dengan tetangga. Kemudian saling berpapasan misalkan di jalan, janganlah kita cepat-cepat buang muka atau mengalihkan pandangan. Sapalah tetangga sambil menyunggingkan senyum termanis kita untuk tetangga.
Kedua, menolong dan menjenguk tetangga yang sakit atau mendapati kemalangan. Ketika punya tetangga yang mendapat musibah seperti kecelakaan atau sakit, maka hendaklah kita menjenguknya. Agar kita tahu seperti apa keadaan dari tetangga kita tersebut. Jika perlu sekalian kita bawakan bingkisan atau buah tangan. Selain tentunya tetap mendoakannya agar cepat pulih kembali.
Ketiga, menjaga sikap dan tidak menguji-uji kesabaran tetangga. Sikap tetangga yang kami contohkan diatas tidak layak untuk ditiru. Kita dalam hidup bertetangga harus tahu batasan. Kita semuanya bebas mendengarkan musik, bebas mau melakukan apapun, tapi kita harus benar-benar memperhatikan apakah yang kita lakukan itu mengusik rasa nyaman dari tetangga kita.
Keempat, jangan pelit dan terlalu perhitungan dengan tetangga. Sebagai orang yang memiliki banyak rezeki dibandingkan dengan tetangga maka hendaklah sedikit rezeki kita berikan kepada tetangga. Rezeki yang kita berikan kepada tetangga akan sangat berguna baginya. Sehingga rezeki kita pun akan semakin berkah.
Kelima, bersimpati kepada tetangga. Simpati adalah rasa sayang, rasa perhatian dan rasa peduli kepada orang lain. Selain kita menjenguk tetangga yang mendapati kemalangan. Ketika tetangga mendapatkan kesenangan seperti dipromosikan menjadi atasan di tempat kerjanya, anaknya mendapatkan prestasi tinggi, maka kita perlu memberikan ucapan selamat kepada tetangga tersebut. Sifat manusia adalah suka dipuja-puji. Dengan bersikap seperti itu maka akan menjaga hubungan kita dengan tetangga tetap harmonis.
Keenam, tidak balas dendam terhadap perlakuan tetangga. Selagi perlakuan tetangga tidak merugikan kita maka kita tak perlu membalas dendam atas perlakuannya. Kalau hanya tetangga sekedar melempari ayam atau kucing kita ketika memasuki rumah atau halamannya, maka kita tidak perlu melakukan hal yang sama kepadanya. Lebih baik kita maklumi saja.
Ketujuh, tidak suka iri dengki dengan tetangga. Ketika tetangga punya beli mobil baru, atau ketika tetangga beli perabotan maupun peralatan elekronik maka kita tidak perlu merasa iri dan dengki. Dianggap biasa saja karena itu merupakan hal yang perlu dilakukan oleh tetangga. Kita jangan pula merasa dengki yang kemudian kita bergunjing terkait darimana uangnya didapatkan oleh tetangga. Jangan sampai itu menimbulkan fitnah dan kegaduhan.
Kedelapan, tidak suka pamer dan membanggakan-banggakan diri. Cara untuk menjaga habluminannas kepada etangga selanjutnya adalah tidak suka memamerkan pencapaian diri ang telah diraih. Ketika ada tetangga kita yang hidupnya semakin mapan maka jadikan itu sebagai motivasi bagi kita untuk terus berjuang memperbaiki keadaan menjadi semakin baik. Sama halnya dengan kemajuan-kemajuan yang telah diraih oleh tetangga.
Menjaga Hablumminannas Terhadap Rekan Kerja