Mohon tunggu...
Akbar Ginandar
Akbar Ginandar Mohon Tunggu... Guru - English Teacher in SMAN 14 MALINAU

Topik Pembelajaran Inovatif Abad 21

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

TULISAN ILMIAH BEST PRACTICE MENGGUNAKAN METODE SITUATION (SITUASI), TASK (TANTANGAN), ACTION (AKSI) DAN RESULT (HASIL)

7 Desember 2022   01:15 Diperbarui: 23 Desember 2022   20:10 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langkah berikutnya adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan instrumen evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan model Problem-Based Learning, dan pada kegiatan inti yaitu sintak ketiga PBL, penulis membimbing peserta didik membuat dialog dengan beberapa peran sehingga pada sintak ketiga PBL, peserta didik akan menyelidiki suatu masalah dengan menerapkan metode Think-Pair-Share.

Langkah keempat adalah mempersiapkan media teknologi dalam pembelajaran. Strategi yang dilakukan dalam menggunakan media dan teknologi dalam proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan media interaktif yang dapat menarik minat peserta didik untuk memiliki pemahaman terhadap materi yang dipelajari.

Langkah kelima adalah penulis melaksanakan aksi pembelajaran di kelas dengan menerapkan pembelajaran pendekatan Saintifik-TPACK model Problem-Based Learning menggunakan metode Think-Pair-Share berbantuan media YouTube sebagai media pembelajaran. Dalam proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru telah melakukan beberapa tahapan untuk mengatasi permasalahan yang telah dijabarkan pada penjelasan tentang tantangan, tahapan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Dalam kegiatan motivasi, guru menampilkan video terkait isu faktual yang dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan motivasi belajar peserta didik. Pada tahapan ini juga, guru menjelaskan tentang rangkaian pembelajaran kepada peserta didik agar peserta didik dapat memahami dan mampu mengikuti proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran inovatif dengan baik.
  • Dalam tahapan pre-test guru menggunakan Google Form (Web-Based Test) agar peserta didik dapat mahir memanfaatkan teknologi.
  • Guru telah menyiapkan topik yang aktual, menarik dan erat dengan kehidupan sehari-hari peserta didik, agar peserta didik termotivasi dan berperan aktif dalam diskusi pemecahan masalah dalam rangakaian model Problem-Based Learning.
  • Dalam tahapan penyelidikan masalah ketika diskusi kelompok, peserta didik melaksanakan pembelajaran dengan berbantuan teknologi yaitu menggunakan smartphone untuk mengumpulkan data yang relevan sesuai dengan topik permasalahan dan berdiskusi menentukan solusi yang tepat. Kemudian peserta didik memanfaatkan data hasil penyelidikan dalam diskusi menerapkan langkah Think-Pair-Share sebagai berikut:
    -Peserta didik dibagi dalam kelompok berempat dan setiap kelompok diberikan LKPD oleh guru.
    -Setiap peserta didik memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri.
    -Peserta didik berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan berdiskusi dengan pasangannya.
    -Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat. Peserta didik mempunyai kesempatan untuk membagikan hasil     kerjanya kepada kelompok berempat (Lie, 2004: 58).
  • Dalam tahapan evaluasi pembelajaran, peserta didik juga menggunakan Google Form (Web-Based Test) sebagai bentuk pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, begitupun dengan kegiatan refleksi pembelajaran.

REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah dilakukan yaitu hasil yang dirasakan sangat positif. Hal ini dapat dilihat dari:

  1. Pemilihan model pembelajaran inovatif dengan pendekatan saintifik-TPACK model Problem-Based Learning menggunakan metode Think-Pair-Share berbantuan media YouTube dan aktifitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan menulis (writing skill) peserta didik yang dibuktikan dari hasil penilaian karya tulis peserta didik yang lebih baik dari segi pengembangan ide penulisan dan struktur penulisan, hal ini disebabkan saat peserta didik melakukan penyelidikan masalah menggunakan metode Think-Pair-Share, peserta didik antusias dalam berdiskusi sehingga menambah wawasan dan sudut pandang peserta didik yang membantu mereka dalam penulisan hasil karyanya.
  2. Peserta didik menjadi lebih termotivasi, aktif dan berpartisipasi lebih selama proses pembelajaran. Hal ini terlihat selama tahapan demi tahapan proses pembelajaran, peserta didik antusias untuk mengumpulkan data, berdiskusi memecahkan permasalahan yang menjadi topik pembelajaran, hingga mempresentasikan hasil diskusi/karya mereka.

Dari kedua indikator tersebut di atas, penulis berpendapat pembelajaran inovatif dengan pendekatan saintifik-TPACK model Problem-Based Learning menggunakan metode Think-Pair-Share berbantuan media YouTube bisa diterapkan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis (writing skill) peserta didik dan juga bermanfaat untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi peran peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Faktor utama dari keberhasilan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan adalah guru mengetahui dan melakukan langkah-langkah yang tepat untuk mengidentifikasi masalah, menentukan solusi yang relevan, menentukan model dan strategi pembelajaran yang tepat sesuai hasil pengamatannya, kajian literatur dan hasil wawancara dengan ahli dan kepada rekan sejawat guru Bahasa Inggris, dan tentu saja dukungan dari kepala sekolah, guru dan partisipasi aktif peserta didik turut menjadi faktor keberhasilan pembelajaran ini.

Pembelajaran yang penulis dapatkan dari keseluruhan proses yang telah dilakukan yaitu guru harus mau lebih dulu belajar dibanding peserta didik. Dalam hal ini belajar bagaimana memahami model-model pembelajaran inovatif yang dapat menyiapkan peserta didik agar siap pada zamannya nanti. Karena cara belajar yang kita dapatkan dulu tentu sudah tidak relevan lagi jika kita ajarkan kembali ke peserta didik kita di era abad 21 ini. Guru harus lebih kreatif dan inovatif memilih model dan media pembelajaran agar pembelajaran menjadi mudah, asik, seru, menantang dan menyenangkan sehingga dapat mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran yang nantinya berdampak pada peningkatan hasil belajarnya.

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun