Mohon tunggu...
Akbar Ginandar
Akbar Ginandar Mohon Tunggu... Guru - English Teacher in SMAN 14 MALINAU

Topik Pembelajaran Inovatif Abad 21

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

TULISAN ILMIAH BEST PRACTICE MENGGUNAKAN METODE SITUATION (SITUASI), TASK (TANTANGAN), ACTION (AKSI) DAN RESULT (HASIL)

7 Desember 2022   01:15 Diperbarui: 23 Desember 2022   20:10 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehingga penulis membagikan pengalaman Best Practice ini untuk bisa menjadi salah satu alternatif solusi kepada insan pendidik dimanapun yang mengalami pemasalahan yang sama, meskipun dengan situasi dan kondisi yang berbeda di tiap tempat, namun penulis berpendapat bahwa penerapan model dan metode pembelajaran yang inovatif dengan pendekatan berbasis Saintifik-TPACK dengan mengangkat topik terkini yang berkaitan erat dengan kehidupan peserta didik, dapat menjadikan kegiatan pembelajaran menjadi menarik dan mampu mengatasi beberapa permasalahan dalam kegiatan belajar-mengajar.

Selain itu, model dan metode pembelajaran yang bervariatif mampu menciptakan suasana belajar menjadi lebih interaktif, media pembelajaran yang berbasis teknologi dan lebih inovatif sehingga menarik perhatian dan konsentrasi peserta didik, rangkaian kegiatan pembelajaran menjadi lebih terstruktur dan pembelajaran berpusat pada keaktifan peserta didik dan pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Yang menjadi peran dan tanggung jawab penulis sebagai seorang guru, tentunya adalah menyiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan agar siap dalam menghadapi perkembangan abad 21. Membekali peserta didik dengan keterampilan-keterampilan dalam Bahasa Inggris dan kemampuan berpikir kritis yang baik, kemampuan adaptif terhadap perubahan dan perkembangan teknologi. Salah satu yang dapat dilakukan yaitu dengan memfasilitasi peserta didik untuk dapat mencapai komponen-komponen tersebut dalam setiap langkah proses pembelajaran di kelas, oleh karena itu guru sangat berperan penting untuk mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif, menantang dan menyenangkan menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif.

TANTANGAN

Dalam mengaplikasikan pembelajaran dengan pendekatan Saintifik-TPACK model Problem-Based Learning menggunakan metode Think-Pair-Share berbantuan media YouTube di sekolah tempat penulis melaksanakannya, tentu saja ada tantangan yang dapat mempengaruhi tercapainya hasil yang maksimal dari pembelajaran ini, oleh karena itu penulis melakukan kajian literatur dan wawancara kepada ahli serta guru Bahasa Inggris di sekolah untuk mengidentifikasi tantangan dalam pelaksanaannya, adapun tantangan yang telah diidentifikasi antara lain:

  1. Pemahaman dan pengalaman guru dalam mengaplikasikan model-model pembelajaran inovatif yang masih minim.
  2. Peserta didik terbiasa dengan model pembelajaran konvensional (teacher centered) sehingga perlu beberapa adaptasi bagi peserta didik untuk mampu mengikuti setiap rangkaian kegiatan pembelajaran model Problem-Based Learning secara maksimal.
  3. Guru harus mampu menentukan topik yang aktual, menarik bagi peserta didik dan erat dengan kehidupan sehari-hari peserta didik agar peserta didik termotivasi dan berperan aktif dalam diskusi pemecahan masalah dalam rangakaian model Problem-Based Learning.
  4. Dengan penggunaan media ajar berbasis teknologi seperti LCD proyektor, Power Point, Google Form dan YouTube maka guru dituntut harus menguasai teknologi dan mampu menerapkan TPACK dengan baik

AKSI

Langkah awal yang dilakukan penulis adalah menentukan beberapa alternatif solusi dengan melakukan kajian literatur dan wawancara kepada ahli dan guru Bahasa Inggris untuk menentukan alternatif solusi berdasarkan tantangan yang ada. Berikut adalah beberapa alternatif solusi yang dapat disimpulkan:

  • Guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran dengan konteks permasalahan tentang isu faktual dan erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari peserta didik agar peserta didik mengalami proses pemecahan masalah dalam berbagai situasi sehingga peserta didik terpacu untuk mengasah keterampilannya secara maksimal.
  • Guru sebaiknya menggunakan teknik/strategi yang berfokus untuk meningkatkan keterampilan menulis (writing skill) peserta didik dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris di kelas.
  • Guru sebaiknya memberikan pembiasaan terhadap permasalahan-permasalahan non-rutin dalam bentuk soal-soal tipe HOTS agar peserta didik terbiasa dan bisa memahami langkah-langkah penyelesaian dan menyelesaikan soal HOTS dengan benar.
  • Guru sebaiknya memberikan tugas/evaluasi kepada peserta didik untuk menyajikan hasil diskusi kelompok dan solusi dalam bentuk essay (written form) menggunakan teknik yang menarik agar peserta didik antusias dalam menyajikan hasil diskusi kelompok dan solusi mereka, serta peserta didik lainnya diberikan kesempatan untuk menuliskan tanggapan hasil diskusi kelompok lain untuk melatih kemampuan menulis (writing skill) mereka.
  • Guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi terkini yang menarik dan mampu meningkatkan rasa ingin tahu serta motivasi belajar peserta didik.
  • Guru sebaiknya menggunakan LKPD berbasis masalah sehari-hari untuk melatihkan rasa percaya diri, ulet, tekun, tanggung jawab, dan tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan masalah kepada peserta didik.

Langkah kedua yang dilakukan oleh penulis adalah menentukan solusi yang relevan, dalam hal ini penulis kembali melakukan kajian literatur dan wawancara ahli serta guru Bahasa Inggris untuk menentukan solusi yang relevan, yaitu dengan menentukan model pembelajaran, strategi atau teknik pembelajaran serta media pembelajaran apa yang sesuai dengan masalah dan tantangan yang ada. Dan sebagai hasil dari kajian literatur dan wawancara ahli serta guru bahasa Inggris maka penulis menetapkan solusi yang relevan untuk mengatasi masalah rendahnya kemampuan menulis (writing skill) peserta didik pada mata pelajaran bahasa Inggris adalah melakukan pembelajaran dengan pendekatan Saintifik-TPACK model Problem-Based Learning menggunakan metode Think-Pair-Share berbantuan media YouTube sebagai media pembelajaran. 

Problem-Based Learning (PBL) dipilih karena merupakan model pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara langsung dalam proses pemecahan masalah dengan tahap-tahap metode ilmiah sehingga diharapkan peserta didik mendapatkan pengetahuan tentang berbagai masalah yang terjadi di kehidupan nyata dalam upaya menciptakan suatu pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Tahapan-tahapan yang ada dalam model PBL pun dapat memfasilitasi peserta didik untuk melatih keterampilan berpikir kritisnya, karena permasalahan-permasalahan yang disajikan dalam tahap orientasi masalah berkaitan dengan permasalahan sehari-hari. Lalu peserta didik akan bekerja secara berkelompok untuk melakukan penyelidikan dalam memecahkan permasalahan yang ada. Pada tahap ini kemampuan 4C dilatihkan dimulai dari kolaborasi ketika bekerja secara berkelompok, berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, hingga kemampuan komunikasi pada saat menyajikan hasil karya diskusi kelompok di depan kelas. 

Berkenaan dengan strategi pemecahan masalah, maka dibutuhkan pula suatu metode khusus untuk melatih keterampilan menulis (writing skill) peserta didik. Penulis memilih metode Think-Pair-Share sebagai metode pembelajaran digunakan untuk melatih keterampilan tersebut disebabkan metode ini cocok digunakan untuk tugas yang sederhana, memberikan lebih kesempatan untuk kontribusi masing-masing anggota kelompok, interaksi antar pasangan lebih mudah dan lebih mudah dan cepat membentuk kelompoknya sehingga kemampuan menulis peserta didik dalam mengembangkan ide penulisan dan menerapkan struktur penulisan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun