Mohon tunggu...
Faradyzka Aurora
Faradyzka Aurora Mohon Tunggu... -

Kindly call me as AKA. 21 years old girl, graduated from University of Indonesia, has a big passion to go around the world, and love to write! Writing is my world!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Short Story - Fiction] Tiramisu

26 Juli 2011   13:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:21 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“ Selain itu, tiramisu itu juga melambangkan arti hidup loh. Tiramisu kan terdiri dari beberapa lembar cake. Ada lapisan egg yolk , ada lapisan mascarpone cheese, ada lapisan kopi dan coklat, dan juga biskuit ladyfinger ditengah-tengahnya. Hidup itu terkadang lembut kayak lapisan egg yolk danmascarpone cheese, tapi bisa jadi pahit dan berkerikil kayak waktu kamu menggigit lapisan kopi-coklat dan menggigit biskuit ladyfinger. Jadi Anz, hidup ini tidak selamanya indah dan yang paling penting hidup ini cuma sekali. Tugas kamu sekarang adalah buat hidup yang kamu bilang itu kurang indah menjadi lebih indah. Aku nggak tau caranya. Cuma diri kamu dan Tuhan yang tau gimana membuat hidup kamu lebih indah walaupun kamu sedang dalam masa pahit atau menginjak batu-batu kerikil. “ jelas Rio panjang lebar.

Anz tersenyum lebar mendengarkan celotehan panjang Rio. Rio merasa nggak enak hati melihat senyum Anz itu. Tidak kalah manis dengan senyumnya.

“ Kenapa, Anz ? Koq cuma senyum aja ? Aku kebanyakan ngomong ya ? Maaf ya kalau aku kesannya mengajari kamu. “ kata Rio nggak enak hati.

“ Nggak, nggak Rio. Apa yang kamu bilang itu benar. Aku setuju. Aku seneng kamu banyak omong hari ini. Mungkin malam ini aku akan tidur nyenyak. Nggak mikirin lagi saat-saat aku putus dengan Adam hari ini. “ kata Anz senang.

“ Berlebihan.” Kata Rio singkat dan sambil menahan tawanya.

“ Menurut aku nggak. “ tangkis Anz.

Tiba-tiba, Aldi, manager Tiramisu Café menghampiri Anz dan Rio. Dengan sopan ia berkata,

“ Maaf mengganggu, Mbak Anz. Bukannya saya kurang sopan, namun sekarang Rio harus kembali bekerja. Saya mohon maaf kalau saya memotong pembicaraan Mbak dengan Rio. “.

Aldi membungkuk hormat kepada Anz dan lalu berbalik kembali ke tempatnya. Anz membalas Aldi dengan anggukan.

“ Maaf Anz, aku harus kerja lagi. Semoga kamu udah merasa lebih baik daripada tadi. Be a strong woman, Anz. You can do it! “ kata Rio sambil berdiri tempat duduknya dan membenarkan posisi tempat duduk itu.

“ Sebentar, Rio! “ Anz buru-buru menggenggam tangan Rio. Rio terkejut, lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun