Mohon tunggu...
Faradyzka Aurora
Faradyzka Aurora Mohon Tunggu... -

Kindly call me as AKA. 21 years old girl, graduated from University of Indonesia, has a big passion to go around the world, and love to write! Writing is my world!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Short Story - Fiction] Tiramisu

26 Juli 2011   13:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:21 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“ Ah, iya! Nah intinya, kenapa kisah cintaku nggak semulus dan seindah Cinderella atau kayak  Belle dan The Beast ?? “ Anz mengambil inti pembicaraannya dan menyuapkan potongan tiramisu ke dalam mulutnya.

Rio mengambil nafas dan  menghembuskannya . Lalu, Rio memandangi Anz.

“ Gimana rasa tiramisunya, Anz ?” tanya Rio.

“ Seperti biasa, enak dan manis. “ jawab Anz sambil memasukkan potongan tiramisu lagi ke mulutnya.

“ Tapi kalau kebanyakan makan tiramisu, ntar juga jadi pahit dan eneg loh. “ ujar Rio.

“ Aku nggak pernah bosen makan tiramisu. Tapi …. iya sih … kalau aku makan 2-3 slices lagi, mungkin aku juga bakal eneg. “ Anz menyetujui statement Rio.

“ Sama halnya dengan cinta, Anz. Menurut pemikiran aku, kalau kita jatuh cinta dengan seseorang, jangan berikan semua cintamu. Kalau sekarang kamu punya 10 cinta, jangan habiskan sepuluh-sepuluhnya untuk cowok itu. Yang ada lama-lama kamu juga bakal ngerasa pahit sendiri. Kamunya sangat cinta, tapi ternyata tidak dengan cowok itu.” ujar Rio.

Anz terdiam mendengar kata-kata Rio.

“ Selain itu, karena kamu terlalu cinta, maka si cowok juga sering memanfaatkan kamu, Mereka berpikir kalau kamu sangat cinta ke dia dan kamu nggak mungkin bisa meninggalkan dia. Akhirnya yang ada, dia berbuat seenak jidatnya. Kayak selingkuh di belakang kamu seenaknya. Itu salah satu akibat terlalu cinta kepada manusia, Anz.” Lanjut Rio.

“ Jadi itu kekurangan aku ? Terlalu cinta kepada manusia ? “ tanya Anz.

“ Kamu udah denger pendapat aku. Kamu bisa nyimpulin sendiri kan ? “ kata Rio sambil tersenyum manis. Senyum Rio membuat hati Anz bergetar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun