“ Ah, iya! Nah intinya, kenapa kisah cintaku nggak semulus dan seindah Cinderella atau kayak Belle dan The Beast ?? “ Anz mengambil inti pembicaraannya dan menyuapkan potongan tiramisu ke dalam mulutnya.
Rio mengambil nafas dan menghembuskannya . Lalu, Rio memandangi Anz.
“ Gimana rasa tiramisunya, Anz ?” tanya Rio.
“ Seperti biasa, enak dan manis. “ jawab Anz sambil memasukkan potongan tiramisu lagi ke mulutnya.
“ Tapi kalau kebanyakan makan tiramisu, ntar juga jadi pahit dan eneg loh. “ ujar Rio.
“ Aku nggak pernah bosen makan tiramisu. Tapi …. iya sih … kalau aku makan 2-3 slices lagi, mungkin aku juga bakal eneg. “ Anz menyetujui statement Rio.
“ Sama halnya dengan cinta, Anz. Menurut pemikiran aku, kalau kita jatuh cinta dengan seseorang, jangan berikan semua cintamu. Kalau sekarang kamu punya 10 cinta, jangan habiskan sepuluh-sepuluhnya untuk cowok itu. Yang ada lama-lama kamu juga bakal ngerasa pahit sendiri. Kamunya sangat cinta, tapi ternyata tidak dengan cowok itu.” ujar Rio.
Anz terdiam mendengar kata-kata Rio.
“ Selain itu, karena kamu terlalu cinta, maka si cowok juga sering memanfaatkan kamu, Mereka berpikir kalau kamu sangat cinta ke dia dan kamu nggak mungkin bisa meninggalkan dia. Akhirnya yang ada, dia berbuat seenak jidatnya. Kayak selingkuh di belakang kamu seenaknya. Itu salah satu akibat terlalu cinta kepada manusia, Anz.” Lanjut Rio.
“ Jadi itu kekurangan aku ? Terlalu cinta kepada manusia ? “ tanya Anz.
“ Kamu udah denger pendapat aku. Kamu bisa nyimpulin sendiri kan ? “ kata Rio sambil tersenyum manis. Senyum Rio membuat hati Anz bergetar.