Mohon tunggu...
Faradyzka Aurora
Faradyzka Aurora Mohon Tunggu... -

Kindly call me as AKA. 21 years old girl, graduated from University of Indonesia, has a big passion to go around the world, and love to write! Writing is my world!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Short Story - Fiction] Tiramisu

26 Juli 2011   13:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:21 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“ Say it once again! “ ujar Anz.

“ Should I ? OK, I will. Before you go to another relationship, it’s better for you to learn how to kiss your boyfriendBelieve me, Anz. You won’t ever be cheated by your boyfriend anymore. “ kata Adam dengan nada nyeleneh.

“ Hmmm … good advice. I will try to learn it then. Oh ya, ini salam perpisahan untuk kita. Thank you Adam! “ kata Anz dengan senyum manis memukau dan langsung menyiramkan cappuccino-nya yang ada di tangan kanannya ke wajah Adam.

Adam sangat kaget. Ia langsung menyeka wajahnya. Anz tertawa puas. Adama mengibas-ngibaskan bajunya yang basah dan bernoda juga berbau kopi.

“ Damn you, Anz! “ Adam berteriak.

“ You’re a thousand times jerk than me! Enjoy that! “ kata Anz  lega.

Tapi selega-leganya Anz dengan menyiramkan cappuccino ke wajah Adam, ia tetap Anz yang rapuh hatinya. Satu kebiasaan Anz kalau sedang galau begini adalah pergi ke café favoritnya, Tiramisu Café. Ya, café ini hanya menyediakan berbagai macam tiramisu. Dan tiramisu adalah cakekesukaan Anz dari masa ke masa. Begitu sampai di Tiramisu Café, Anz segera mengambil tempat di pojok café yang memiliki view indah dan ia merasa lebih jelas mendengarkan setiap lagu yang dialunkanhome band café itu. Saking seringnya Anz ke café itu, ia bahkan hafal beberapa nama pelayan disana.

“ Selamat sore, Mbak Anz! Hari ini mau pesan apa ? “ sapa seorang waiter yang di dadanya ada name tag dengan nama “ RIO “.

“ Eh Mas Rio. Aku mau pesen classic tiramisu aja hari ini. Oh ya, tetep sama …,”

“ Lemon Tea Ice dengan extra lemon biar lebih asam kan ? “ kata Rio, si waiter itu, memotong kalimat Anz.

Anz yang ternganga buru – buru mengatupkan mulutnya dan menggantinya dengan senyum manis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun