1. Sering membeli sesuatu tanpa ada perencanaan sebelumnya.
2. Gemar belanja secara diam-diam. Ada unsur kesengajaan supaya tidak diketahui oleh pasangan atau temannya.
3. Tidak jujur dengan membeli apa dan seberapa besar uang yang dibelanjakannya ketika ditanyakan oleh seseorang yang dekat dengannya.
4. Menganggap belanja adalah kegiatan yang menyenangkan, menjadikannya sebagai hobi.
5. Kadang-kadang timbul perasaan bersalah setelah membeli sesuatu karena menyadari bahwa barang yang sudah dibeli tidak begitu dibutuhkan dan memberatkan keuangannya.
6. Ada kalanya muncul keinginan yang kuat untuk berbelanja tanpa memiliki alasan yang jelas.
7. Mengalami kesulitan dalam membedakan antara keinginan dengan kebutuhan saat berbelanja.
Solusi untuk penderita Oniomania, khususnya yang masuk dalam kategori berat (severe) adalah terapi konseling atau pengobatan berdasarkan hasil konsultasi dengan psikiater, terapi fisik seperti olahraga dan yoga, serta aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan.
Untuk menghindarkan diri dari Oniomania, menurut Robert La Rose (Ahli Telekomunikasi Department of Telecommunication Michigan State University, Amerika Serikat), dengan mengendalikan diri saat belanja "online", memahami dan menghindarkan diri dari ciri-ciri penderita Oniomania, mengatur keuangan dengan baik, dan membuat skala prioritas untuk barang-barang yang akan dibeli.
Bagaimana dengan Anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H