Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menikmati Panorama Hutan Hijau, Hutan Beton dan Bentangan Laut Dari Penang Hill (Foto Essai)

5 April 2015   14:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:31 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_359165" align="aligncenter" width="600" caption="Panorama dari puncak Penang Hill"][/caption]

Mungkin aku akan menyesal sekiranya kuikuti prasangkaku mengenai Penang Hill. Sebelumnya aku sempat menyangka bahwa tempat wisata ini tempat wisata yang biasa saja. Alhamdulillah, akhirnya akhir Maret yang lalu aku ditakdirkan juga menikmati betapa indahnya salah satu tempat wisata andalan Malaysia ini.

[caption id="attachment_359166" align="aligncenter" width="600" caption="Stasiun bawah Kereta Api Penang Hill"]

142820844963757684
142820844963757684
[/caption]

[caption id="attachment_359170" align="aligncenter" width="600" caption="Antrian di loket kereta api stasiun bawah"]

14282089311510607128
14282089311510607128
[/caption]

Dari pusat kota George Town via bus Rapid Penang yang nongkrong di Terminal Bus Komtar, kira-kira sejam tiba di stasiun bawah kereta api (gak ada apinya loh... :p ) yang mengangkut pengunjung ke stasiun atas puncak Penang Hill. Biaya angkutan kereta api dengan rel tercuram sedunia ini 30 RM tuk pulang balik.

Ya, mereka bilang sih tercuram sedunia. Haha... gak taulah gimana kebenarannya, yang jelas memang curam, bahkan ada yang kecuramannya mencapai sudut 45 derajat.

[caption id="attachment_359167" align="aligncenter" width="600" caption="Kebayang kan gimana curamnya rel kereta api ini?"]

14282085501121647850
14282085501121647850
[/caption]

[caption id="attachment_359168" align="aligncenter" width="600" caption="Pemandangan lembah kota George Town dari stasiun atas"]

14282086261927856860
14282086261927856860
[/caption]

Setibanya di beranda puncak Penang Hill, aku terpana menyaksikan bentangan panorama yang sangat indah dan unik. Panorama hutan pepohonan hijau yang lebat, panorama hutan beton kota George Town dan panorama bentangan laut dimana di tengah-tengahnya terdapat Penang Bridge yang menghubungkan Pulau Penang dengan daratan Malaysia.

Ahhh... memang belum banyak tempat wisata yang pernah kukunjungi, dan kemungkinan besar memang ada yang lebih indah dari Penang Hill ini, yang jelas lokasi wisata ini adalah lokasi wisata alam terbaik yang pernah kusaksikan sendiri secara langsung. Selain pemandangannya, lokasi wisata ini juga tertata dengan sangat baik, rapi, bersih dan nyaman.

[caption id="attachment_359169" align="aligncenter" width="600" caption="Beranda Penang yang nyaman, tertata rapi dan bersih"]

1428208748382332622
1428208748382332622
[/caption]

Di puncak ini ada juga disediakan tempat untuk sejumlah teropong. Selembar uang satu ringgit disisipkan untuk menikmati pemandangan kota George Town melalui teropong yang perbesarannya cukup tinggi.

[caption id="attachment_359174" align="aligncenter" width="600" caption="Teropong yang beraneka warna"]

14282107082127841224
14282107082127841224
[/caption]

[caption id="attachment_359175" align="aligncenter" width="600" caption="Menikmati pemandangan via teropong"]

1428210797419438332
1428210797419438332
[/caption]

Setelah mencoba teropong itu dan hendak melanjutkan perjalanan kaki menelusuri bukit ini, saya menemukan momen yang cukup unik. Momen asli tanpa rekayasa aka candid, selfie massal dengan tiga pose nyelfie... haha... gak massal massal kalilah... :p ...

14282126181929695182
14282126181929695182

Di puncak bukit ini ada cafe David Brown yang usianya mungkin sudah seusia lokasi wisata ini. Tempatnya sangat strategis sekali. Sambil menikmati pemandangan, merasakan hembusan angin perbukitan dan menghirup wangi espresso.... Hhhmmm.... ^,~

[caption id="attachment_359172" align="aligncenter" width="600" caption="Cafe David Brown"]

14282095341301373720
14282095341301373720
[/caption]

[caption id="attachment_359173" align="aligncenter" width="600" caption="Ngespresso di Cafe David Brown"]

14282100241908923217
14282100241908923217
[/caption]

[caption id="attachment_359181" align="aligncenter" width="600" caption="Pemandangan dari sekitar cafe David Brown"]

14282127791168136585
14282127791168136585
[/caption]

Aaahhh... perut mulai terasa laper, selain ada restauran yang terkesan elit, ada juga food court bagi pengunjung yang isi kantongnya pas pasan hehehe... Di atap food court ini ada "jembatan cinta" bagi pasangan yang pengen lebay memasang gembok cintanya di pagar yang disediakan :D Dan di bagian bawah food court ini ada Museum Burung Hantu yang cukup menarik, terutama bagi anak-anak yang akan memperluas wawasannya mengenai dunia burung.

[caption id="attachment_359191" align="aligncenter" width="600" caption="Restauran "]

14282150572077408933
14282150572077408933
[/caption]

[caption id="attachment_359194" align="aligncenter" width="600" caption="Food court, Jembatan Cinta dan Museum Burung Hantu"]

1428215425842810132
1428215425842810132
[/caption]

[caption id="attachment_359195" align="aligncenter" width="600" caption="Panorama dari Jembatan Cinta"]

14282156081699060326
14282156081699060326
[/caption]

[caption id="attachment_359196" align="aligncenter" width="600" caption="Gembok-gembok cinta"]

14282156811705168891
14282156811705168891
[/caption]

[caption id="attachment_359197" align="aligncenter" width="600" caption="Di dalam museum burung hantu"]

1428215734914155595
1428215734914155595
[/caption]

[caption id="attachment_359198" align="aligncenter" width="600" caption="Suasana di dalam food court...rame..."]

14282157892053977151
14282157892053977151
[/caption]

Setelah makan di food court, melihat jembatan cinta dan museum burung hantu, sholat Ashar di mesjid yang didekatnya ada kuil yang menarik. Setelah itu mengamati kereta api pertama yang "dimuseumkan" di alun-alun Penang Hill.

[caption id="attachment_359200" align="aligncenter" width="600" caption="Mesjid dan Kuil yang berdampingan"]

1428216210871847499
1428216210871847499
[/caption]

[caption id="attachment_359201" align="aligncenter" width="600" caption="Kereta api pengangkut pertama yang "]

1428216439719619005
1428216439719619005
[/caption]

Hari sudah mulai gelap, sudah sekitar enam jam aku muter-muter di bukit ini. Padahal dari brosur Penang Hill, sepertinya aku baru menelusuri sekitar 40 % dari keseluruhan tempat-tempat yang disarankan untuk dikunjungi. Mungkin emang butuh satu harian penuh untuk menikmati keseluruhannya, plus bermalam jika hendak menikmati panorama malam kota George Town dengan kerlap-kerlip lampu yang sangat indah.

[caption id="attachment_359206" align="aligncenter" width="600" caption="Jika sudah selesai, akan jadi tempat memandang panorama yang sangat menarik"]

1428217079730096056
1428217079730096056
[/caption]

[caption id="attachment_359207" align="aligncenter" width="600" caption="Foto panorama "]

14282171601316122585
14282171601316122585
[/caption]

[caption id="attachment_359208" align="aligncenter" width="600" caption="Siap meluncur pulang"]

14282172661855534553
14282172661855534553
[/caption]

[caption id="attachment_359209" align="aligncenter" width="600" caption="Ini dia tampang kereta api yang menarik itu"]

14282173141247718572
14282173141247718572
[/caption]

Alhamdulillah, kenangan yang sangat indah.  Salam Hangat Sahabat Kompasianers...

[-Rahmad Agus Koto-]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun