Kemarahan yang akan mengganggu konsentrasi, mengacaukan argumen yang diberikan sehingga sangat sulit dipahami oleh teman diskusi, rentan menimbulkan rasa tidak suka atau bahkan permusuhan, membuatnya condong menyerang orangnya daripada pendapatnya.
Hal ini pernah saya alami sendiri baru-baru ini di Kompasiana, yang membuat saya merasa harus memberikan pernyataan maaf secara terbuka.
Sampai disini, saya memahami benar bahwa perbedaan pendapat itu adalah rahmat, suatu kenikmatan tersendiri.
Salam Hangat Sahabat Kompasianers...
[-Rahmad Agus Koto-]
Artikel Terkait
Ciri-ciri Perdebatan yang Sia-sia
Saya Senang Ada Perseteruan di Kompasiana
Sangat Merindukan Teman Debat yang Begini di Kompasiana
Permohonan Maaf Rahmad Agus Koto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H