Kursi menteri untuk Partai Gerindra sempat heboh beberapa waktu lalu sehubungan dengan adanya pernyataan dari Andre Rosiade, bahwa bukan hanya PAN dan Partai Demokrat saja yang ditawarkan jabatan menteri pada kabinet Jokowi yang akan datang, Partai Gerindra pun demikian.Â
Pernyataan atau klaim politikus Partai Gerindra Andre Rosiade tadi sempat diledek oleh Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily dengan pernyataan "jangan ge er deh". Pihak Istana yang diwakili oleh Ali Mochtar Ngabalin terkesan meremehkan dengan mengatakan tak semudah itu Presiden Jokowi menawarkan kursi menteri.
Ngabalin pun mengatakan dengan parpol koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu sudah cukup untuk membentuk pemerintahan baru yang kuat.
Sila baca: Pihak Istana Memberikan Jawaban yang Cukup Menohok
Memang ada juga pernyataan dari Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Ahmad Rofiq yang tidak menutup kemungkinan kerja sama dengan parpol-parpol yang ada saat ini untuk bergabung dalam kabinet Jokowi selama niatnya tulus membantu pemerintahan baru nanti.
Sila baca juga: Eden Hazard Bergabung dengan Kubu Prabowo?
Rupanya rumor kursi menteri Jokowi yang ditawarkan kepada Partai Gerindra dari pernyataan Andre Rosiade tadi masih berlanjut hingga saat ini.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Ahmad Basarah, ia tidak begitu mengetahui mengenai rumor tawaran kursi menteri dari Presiden Jokowi kepada Partai Gerindra tadi.Â
Hingga saat ini partainya masih menjaga silaturahmi dengan kader-kader Partai Gerindra, tapi jika jalinan komunikasi tadi berujung pada kesepakatan, maka itu merupakan suatu proses politik.Â
"Bahwa dari silaturahmi itu berbuah kesepakatan politik, itu biarkan proses. Tapi niat kita silaturahmi dengan seluruh anak bangsa, teman-teman atau kader-kader Gerindra," kata Wasekjen PDIP Ahmad Basarah di sini.