Mohon tunggu...
Yunuraji P
Yunuraji P Mohon Tunggu... Penulis - Orang biasa

Warga biasa yang masih berjuang dalam hidup ini

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerbung] Manusia Aneh: Lomba

9 September 2019   05:41 Diperbarui: 9 September 2019   05:40 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Maksudmu apa, Tom?” Tanyaku sedikit terkejut, wajar aku terkejut karena kita berada di tengah-tengah sebuah ruangan yang mirip dengan taman. Bagaimana caranya bisa nonton film?

“Lihat dan tunggu.” Katanya sambil menggerakkan tangannya beberapa gerakan yang aku tidak mengerti. mendadak saja di tengah-tengah air pancuran ada sebuah layar hologram proyektor besar. Lalu dibelakang kami terlihat seberkas sinar mengarah ke layar hologram tersebut. Dari situ muncul berbagai pilihan yang cukup menarik, seperti manusia baja super, gundala: Gundah Gulana, film 360, Kuliah Kerja Nyata di desa Ponari, dan beberapa pilihan film menarik lain yang sepertinya akan memakan waktu cukup lama apabila berniat untuk menghabiskan tontonan yang ada.

“Keknya yang Kuliah Kerja Nyata di desa Ponari menarik tuh…” Kataku sambil menunjuk sebuah film.

“Ok, siap tuan putri.” Katanya sambil mengangkat tangannya tanpa beranjak dari kursi untuk menonton film yang dimaksud.

Siapa sangka bahwa ternyata film tersebut cukup menarik. Ditemani dengan sebuah jagung berondong yang muncul dari sebelah Tomi, kamipun menghabiskan waktu menonton tayangan yang sudah dipilih untuk menemani aku dan Tomi.

****

“Selamat datang di acara cerdas cermat yang dipersembahkan oleh KPII, karena PB korek api mengalami kendala…” Kata pembawa acara sedikit menyelipkan kata-kata yang membuat penonton sedikit terkekeh.

“Bagaimana, Lel? Sudah tidak gugup lagi kan?” Tanya Tomi di tengah-tengah podium. Kami akhirnya melaju menuju babak akhir. Aku hanya bisa menjawab dengan cara mengangguk pelan namun mantap.

“Baiklah untuk pertanyaan terakhir, siap untuk kedua peserta?” Kata pembawa acara memberikan aba-aba.

Aku sedikit kuatir karena ini adalah pengalaman pertamaku mengikuti perlombaan yang seperti ini, namun karena latihan kami yang semakin sering dan kerjasama yang kompak membuat kami mencapai babak akhir.

Semoga selesai dengan sekolah kami sebagai pemenangnya…

Bersambung…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun