Mohon tunggu...
Wiratmaji AdiPermana
Wiratmaji AdiPermana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bernafas dengan banyak gaya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kopi dan Kebetulan part 4 "Moment Berharga"

6 November 2024   10:12 Diperbarui: 6 November 2024   10:25 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Ya?” tanya Ghean, penasaran.

“Aku ingin mengucapkan terima kasih. Selama ini, kamu telah membantuku lebih dari yang bisa aku ungkapkan. Kamu membuatku merasa berharga dan terinspirasi,” Fira akhirnya mengungkapkan perasaannya.

Ghean tersenyum, dan Fira bisa melihat kilau di matanya. “Aku senang mendengar itu. Kamu juga memberiku perspektif baru tentang penulisan. Setiap kali aku mendengarkan ceritamu, aku merasa bersemangat untuk menciptakan sesuatu juga.”

Mereka berdua tersenyum, tapi Fira masih merasakan ketegangan itu. Ia ingin berbagi lebih banyak tentang perasaannya, tetapi kata-kata terasa terjebak di tenggorokannya. Mungkin itu bukan waktu yang tepat.

Seiring waktu, Fira mulai lebih percaya diri dengan tulisannya. Ia menambahkan elemen baru, mengembangkan karakter, dan bahkan mulai menggambarkan suasana yang lebih mendalam. Ghean selalu ada untuk memberinya umpan balik, dan Fira merasakan hubungan mereka semakin kuat.

Suatu malam, setelah mereka selesai menulis di kafe, Ghean mengajaknya untuk berjalan-jalan di sekitar taman. Fira merasa senang, tetapi juga cemas. Langkah mereka terasa ringan, tetapi Fira bisa merasakan ketegangan di dalam dirinya.

Saat mereka berhenti di sebuah bangku taman, Fira menatap Ghean, dan detak jantungnya semakin cepat. “Ghean, aku… aku ingin bertanya tentang sesuatu.”

“Ya?” Ghean menatapnya dengan penuh perhatian, membuat Fira merasa seolah dunia terhenti sejenak.

“Apa kamu percaya pada cinta yang tumbuh dari persahabatan?” Fira akhirnya mengeluarkan pertanyaannya, merasa berani.

Ghean terdiam sejenak, kemudian tersenyum. “Aku percaya bahwa cinta bisa tumbuh dari mana saja, termasuk dari persahabatan. Kadang, hubungan terbaik dimulai dari saling memahami dan mendukung satu sama lain.”

Fira merasa jantungnya berdegup kencang. “Jadi, kamu setuju bahwa kita bisa lebih dari sekadar teman?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun