Ghean tersenyum, menatap Fira dengan lembut. “Aku pikir kita sudah lebih dari sekadar teman. Kita saling mendukung, berbagi mimpi, dan melihat satu sama lain tumbuh. Aku menikmati setiap momen bersamamu, Fira.”
Fira merasakan getaran aneh di dalam dadanya. Ada harapan dan keraguan bercampur aduk. “Jadi, apa kita bisa mencoba menjadi lebih dekat? Aku tidak ingin kehilangan apa yang kita miliki sekarang.”
Ghean mengangguk. “Aku juga tidak ingin kehilangan ini. Kita bisa mencoba, lihat ke mana ini akan membawa kita.”
Dengan kata-kata itu, Fira merasa seolah beban berat telah terangkat dari pundaknya. Ada sesuatu yang indah yang mulai tumbuh di antara mereka, dan Fira merasa siap untuk menjelajahi perasaan itu.
Malam itu, saat mereka berjalan pulang, Fira merasa seolah dunia baru terbuka di depannya. Mungkin, kebetulan-kebetulan kecil yang membawa mereka bertemu itu memang memiliki makna yang lebih dalam. Ia merasa bersemangat untuk melanjutkan penulisannya, kali ini dengan perasaan baru yang mengalir dalam setiap kata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H