Mohon tunggu...
Wiratmaji AdiPermana
Wiratmaji AdiPermana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bernafas dengan banyak gaya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kopi dan Kebetulan part 4 "Moment Berharga"

6 November 2024   10:12 Diperbarui: 6 November 2024   10:25 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ghean tersenyum, menatap Fira dengan lembut. “Aku pikir kita sudah lebih dari sekadar teman. Kita saling mendukung, berbagi mimpi, dan melihat satu sama lain tumbuh. Aku menikmati setiap momen bersamamu, Fira.”

Fira merasakan getaran aneh di dalam dadanya. Ada harapan dan keraguan bercampur aduk. “Jadi, apa kita bisa mencoba menjadi lebih dekat? Aku tidak ingin kehilangan apa yang kita miliki sekarang.”

Ghean mengangguk. “Aku juga tidak ingin kehilangan ini. Kita bisa mencoba, lihat ke mana ini akan membawa kita.”

Dengan kata-kata itu, Fira merasa seolah beban berat telah terangkat dari pundaknya. Ada sesuatu yang indah yang mulai tumbuh di antara mereka, dan Fira merasa siap untuk menjelajahi perasaan itu.

Malam itu, saat mereka berjalan pulang, Fira merasa seolah dunia baru terbuka di depannya. Mungkin, kebetulan-kebetulan kecil yang membawa mereka bertemu itu memang memiliki makna yang lebih dalam. Ia merasa bersemangat untuk melanjutkan penulisannya, kali ini dengan perasaan baru yang mengalir dalam setiap kata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun