Mari kita bandingkan kritik Sherly dengan kritik Rocky Gerung, yang disampaikan Dalam diskusi ILC tersebut, yang menurut penulis Rocky masih konsisten dengan muatan kebemciannya terhadap Pemerintah.
Dalam pandangan Rocky Gerung, masyarakat sesungguhnya belum benar-benar paham perihal alasan Jokowi memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan.
"Sampai sekarang kita enggak tahu alasan pindah dari dan masuk ke. Pindah dari Jakarta alasannya apa, masuk ke Kalimantan alasannya apa. Bukan enggak ada alasan, justru karena keterangannya bermacam-macam," ungkap Rocky Gerung.
Padahal kenyataannya Sherly bisa memahami apa yang menjadi alasan Jokowi memindahkan Ibu Kota, disini susah terkesan Rocky ingin membangun opini bahwa Jokowi cuma mengada-ada.
Memang Rocky lebih mempersoalkan perbedaan alasan dari beberapa pejabat yang terkait dengan pemindahan tersebut, tapi seharusnya juga kalau mau dilihat secara jernih, Ibu Kota Jakarta saat ini memang sudah tidak mungkin bisa dikembangkan.
Ide pemindahan Ibu Kota bukanlah ide baru sebetul, sejak era Sukarno sampai era Pemerintahan Soeharto sudah pernah dikemukakan, hanya saja di era Pemerintahan Jokowi baru mau direalisasikan.
Dalam Pidato Kenegaraan HUT RI-74 di Gedung MPR\DPR\DPD, Jakarta pada Jumat (16/8/2019), Jokowi juga mengemukakan alasannya tentang Pemindahan Ibu Kota.
Menurut Jokowi, Ibu Kota bukan hanya simbol identitas bangsa, tetapi juga representasi kemajuan bangsa. Dia mengatakan pemindahan ibu kota tersebut dilakukan demi terwujudnya pemerataan dan keadilan ekonomi.
"Ini demi visi Indonesia Maju. Indonesia yang hidup selama-lamanya," kata Jokowi.
Apa yang disampaikan Jokowi inilah yang dikritik oleh Sherly, artinya kritik Sherly sangat jelas dan tepat sasaran, kenapa malah Rocky Gerung lebih mempersoalkan hal-hal yang substansial, malah melebar ke hal-hal yang memang terkesan ingin sekedar mencari kelemahan.
Padahal seharusnya sebagai seorang akademisi, Rocky lebih bisa konstruksi dalam menyampai kritiknya, bahkan dengan diksi-diksi yang sesuai dengan kapasitasnya sebagai seorang akademisi.