Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Skenario "Chaos" dan Delegitimasi KPU yang Gagal

11 April 2019   22:21 Diperbarui: 11 April 2019   22:55 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Video yang berdurasi 3 menit 22 detik tersebut menampilkan gambar mobil polisi, atau polis dalam bahasa Malaysia, beranjak dari tempat penemuan surat suara tercoblos. Seorang pria yang merekam video tersebut lantas mengatakan mereka telah membuat laporan polisi. Video ini dibagikan oleh salah seorang jubir BPN Prabowo-Sandi.
"Kita sudah buat laporan polis, polis sudah datang, polis sudah datang, kita sudah buat laporan polis, biar jelas ini...," kata si pria seperti dilihat Detik.com, Kamis (11/4/2019).

Modus seperti ini persis seperti tekhnik propaganda ala Rusia, Firehose of Falsehood, saya pernah ulas secara detail dalam sebuah artikel yang berjudul, "Prabowo-Sandi Dalam Tekhnik Propaganda Firehose of The Falsehood"

Teknik yang sama dipakai oleh Donald Trump di Pilpres Amerika Serikat ini berciri khas melakukan kebohongan-kebohongan nyata guna membangun ketakutan publik dengan tujuan mendapatkan keuntungan politik. Tekhnologi ini terkenal dengan nama "Cambridge Analytica."

Ada kesamaan modus dari Keempat kasus diatas, tujuannya adalah untuk menimbulkan kekacauan, dan efeknya agar masyarakat tidak mempercayai Pemerintahan Jokowi. Muara dari semua kasus tersebut adalah mendeligitimasi KPU dan Pemerintah, (kecuali Kasus Ratna Sarumpaet), kasus ini sepertinya tujuannya Pemerintah.

Untuk kasus yang terakhir tentang ditemukannya Surat suara yang sudah dicoblos, di Selangor Malaysia, masih dalam penyelidikan, belum diketahui siapa yang melakukan, dan apa motifnya. Semoga kasus ini segera terkuak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun