Mohon tunggu...
Ajiguna Wijaya
Ajiguna Wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Bioethanol dari Tetes Tebu

14 Desember 2022   00:49 Diperbarui: 14 Desember 2022   00:52 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada pabrik gula banyak ditemukan limbah yang seharusnya dapat dimanfaatkan atau di proses agar bernilai ekonomi tinggi, salah satu limbah tersebut adalah tetes tebu, limbah tersebut harus ditangani dengan baik guna menjaga kelestarian lingkungan sekitar dan bernilai ekonomi tinggi salah satunya dengan mengolah tetes tebu menjadi bioetanol.

Mahasiswa Teknik Kimia UPN "Veteran" Jawa Timur mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan lingkungan. Mahasiswa juga mengajak untuk memperhatikan potensi nilai dari limbah industri sekitar yang dihasilkan agar memperoleh keuntungan disamping menjaga lingkungan dengan menangani limbah industri dengan baik

Bioetanol merupakan etanol yang dibuat dari biomassa yang mengandung komponen pati atau selulosa seperti tetes tebu. Etanol umumnya digunakan dalam industri sebagai bahan baku industri turunan alkohol, campuran minuman keras seperti sake atau gin, dan bahan baku farmasi dan kosmetika. Berdasarkan kadar alkoholnya, etanol terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu * grade industri (teknikal) dengan kadar alkohol 90-94%; * netral dengan kadar alkohol 96-99,5%, umumnya digunakan untuk minuman keras atau bahan baku farmasi: * grade bahan bakar dengan kadar alkohol 99,5 -- 100%. grade bahan bakar dengan kadar alkohol 99,5 -- 100%. Molase adalah hasil samping yang berasal dari pembuatan gula tebu (Saccharum officinarum). Ketersediaan molase sebagai bahan baku bioethanol di Indonesia cukup banyak. Ketersediaan molases berkorelasi dengan luas areal perkebunan tebu yang semakin meningkat. Diperkirakan untuk setiap ton tebu akan menghasilkan sekitar 2,7 % tetes tebu. Perkebunan tebu di Indonesia banyak ditemukan di pulau jawa baik jawa barat, jawa tengah maupun jawa timur, Aceh dan Sulawesi Selatan. Tetapi masih ada perkebunan rakyat yang belum terdeteksi karena luas areal kebun yang sempit.

 Tujuan artikel ini adalah untuk membantu meningkatkan penghasilan dan taraf kehidupan masyarakat dengan mengolah tebu tidak hanya sebagai gula tapi juga bioetanol serta mengolah limbah tetes gula (molases) pada industri rumahan, menjaga kelestarian lingkungan dan ikut berperan serta dalam mensukseskan program pemerintah.

Cara paling mudah membuat bioetanol adalah dengan bahan yang banyak mengandung gula, contohnya adalah tetes tebu atau molases. Tetes tebu merupakan produk samping dari pabrik tebu yang memiliki kadar gula sangat tinggi (>50%). Pembuatan bioetanol dari tetes tebu hanya melewati dua tahap utama saja.

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi
 

Pembuatan Bioethanol

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah tetes tebu, Saccharomyces cerevisiae dan air. Alat Utama yang digunakan adalah seperangkat alat destilasi, tangki fermentasi refraktometer, beaker glass, gelas ukur, neraca analitik, dan spatula.

Prosedur kerja

1. Pengenceran Tetes Tebu

Kadar gula dalam tetes tebu terlalu tinggi untuk proses fermentasi, oleh karena itu perlu diencerkan terlebih dahulu. 100 ml tetes tebu dicampur dengan 100 ml air

2. Penambahan Ragi

Ditambahkan Saccharomyces cereviseae yang dapat memfermentasi gula menjadi etanol sebesar 10 gram Saccharomyces cereviseae.

3. Fermentasi

Proses fermentasi akan berjalan beberapa jam setelah semua bahan dimasukkan ke dalam fermentor. maka akan tampak gelembung-gelembung udara kecil-kecil dari dalam fermentor. Gelembung-gelembung udara ini adalah gas CO2 yang dihasilkan selama proses fermentasi. Kadang-kadang terdengar suara gemuruh selama proses fermentasi ini. Selama proses fermentasi ini usahakan agar suhu tidak melebihi 36 C dan pH nya dipertahankan 4.5 -- 5. Proses fermentasi berjalan kurang lebih selama 7  hari. Salah satu tanda bahwa fermentasi sudah selesai adalah tidak terlihat lagi adanya gelembung-gelembung udara.

dok. pribadi
dok. pribadi

Pada kegiatan ini mahasiswa memberikan pengetahuan tentang bagaimana pembuatan bioethanol dari tetes tebu, bagimana meningkatkan nilai ekonomi dari tetes tebu yang dapat dijadikan etanol.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat memiliki kemampuan pemahaman pengolahan suatu bahan dari industri serta memiliki kesadaran untuk melakukan pelestarian lingkungan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun