Sang Aji : baiklah Ravi.. saya ucapkan terimakasih. Sebelum interview ini saya akhiri.. apakah ada yang ingin anda sampaikan?
Rahwana : pembaca..mungkin anda mengenal saya sebagai pria tanpa hati nurani. Terserah anda menilai bagaimana, neraka dan nirwana saya bukan anda yang menentukan. Jadilah diri sendri, bersikaplah ksatria, dan berusahalah untuk ikhlas pada kehendak Yang Maha Kuasa. Mungkin Tuhan hendak memberikan pelajaran kepada anda melalui catatan sejarah saya.. sekali anda melenceng keluar dari hati nurani..mungkin akibatnya lebih parah daripada yang pernah saya alami
Sang Aji : oke.. Ravi.. kini saatnya saya mengembalikan anda kepada masa dan dunia anda. Apakah anda siap?
Rahwana : ya..saya siap.
Sang Aji : baik..pejamkan mata.. bila saya menghitung satu sampai sepuluh..anda akan masuk pada kondisi ‘tertidur’ yang dalam..lebih dalam dan lebih dalam lagi..hingga pada kondisi trance. Kursi yang anda duduki mengeluarkan gelombang alphamatic yang akan menghantar anda ke alam morphogenic field..lalu ke masa anda ..di Alengka.
Rahwana : ya..lanjutkan saja mas..
Sang Aji : satu.. anda pejamkan mata anda.. dua...anda mulai merasakan sekeliling anda gelap..tiga..anda masuk lebih dalam.. empat..masuk lebih dalam lagi.. lima..ya bagus.. anda mulai mengalami Rapid Eye Movement.. enam..kesadaran anda adalah dunia lain yang bukan disini..tujuh..anda masuk..lebih dalam lagi..delapan..tidak peduli apa yang anda rasakan tapi anda masuk pada kondisi yang lebih dalam dan lebih dalam lagi..sembilan..trance..sepuluh....
BLASSS.. Rahwana lenyap
......................
(Sang Aji, Interview With Rahwana Sang Resi, Matawana Studio 25 September 2009).
Sang Resi = The Saint, orang suci..
Ps : "...bukan kesesatan benar menusuk kalbu, keridhaanmu menerima segala tiba, tak setinggi itu atas debu, dan duka maha tuan bertahta.." (Chairil Anwar)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H