Sang Aji : ya..saya sepakat dalam hal ini. Tetapi wiracarita tersebut menceritakan bahwa anda, Rav, merebut Dewi Shinta dari Sri Rama..melarikannya ke Alengka dan melukai Jatayu yang mencoba menghalangi tindakan anda saat itu, menurut versi anda bagaimana?
Rahwana : Saya tidak melarikan Dewi Shinta, Mas Aji... kan sudah saya katakan tadi bahwa saya menghormati semua perempuan sebagaimana saya menghormati ibunda saya Kaikesi..
Sang Aji : Lalu, bagaimana yang sebenarnya?
Rahwana : saat itu saya melihat Shinta ditinggal sendirian di tengah belantara karena Rama dan adiknya Laksmana sibuk mengejar Kijang Kencana. Sebagai seorang lelaki yang menghormati wanita, saya trenyuh..kok bisa-bisanya si suami sibuk mengejar Kijang Kencana sementara si istri ditinggal sendirian di hutan? Trus lucunya lagi..Shinta disuruh tidak boleh keluar dari garis lingkaran yang dibuat oleh Rama. Apa nggak kebangetan tuh? Kalo ada harimau lewat tetap aja dia dimakan..
Sang Aji : hmmm..kan ada Jatayu?
Rahwana : Jatayu? Si burung brengsek itu? Dia tidur..mana urus dia sama Shinta. Kalo memang dia menjaga Shinta tidak akan mungkin Shinta sampe gelisah begitu..
Sang Aji : O ya..saya tertarik dengan kata-kata anda tadi.. Rama membuat garis lingkaran yang tak bolehkan Shinta keluar dari garis tersebut..penjelasannya gimana?
Rahwana : sama seperti begini mas.. suami asyik keluar..entah kerja..entah apa, tetapi dia mengekang istrinya dalam batasan-batasan dengan dalil dan dalih apapun.. yang penting istrinya nggak kemana-kemana. Kan brengsek tuh?
Sang Aji : I see.. tapi by the way nih Ravi.. anda sendiri konon mencintai Dewi Shinta?
Rahwana : mas.. orang terlalu picik menilai cinta saya. Saya hanyalah ingin melindungi..kalo memang dulu saya berniat jahat, pastilah kesucian Shinta sudah dapat saya rebut..lha wong banyak kesempatan kok!!
Sang Aji : begini Rav, Mpu Walmiki menceritakan bahwa konon Shinta adalah reinkarnasi dari Wedawati, perempuan istimewa di kehidupan anda sebelumnya?