Menurut Misbakhun, partainya itu sudah bertekad untuk tetap meneruskan usulan pencetakan uang. Ia pun yakin usulan dari Golkar ini punya posisi yang kuat.
"Kuat sekali. Apalagi posisi Golkar di pemerintahan sangat kuat. Ketua Umum Golkar, Ir. Airlangga Hartarto kan menjadi Menko Perekonomian," kata Misbakhun.
Pernyataan Misbakhun ini perlu di waspadai Presiden Jokowi, semoga pak Presiden lebih mawas diri terhadap partai koalisi pemerintah.Â
Kalau partai Golkar punya kepedulian terhadap ekonomi Indonesia, dan ingin ekonomi Indonesia segera pulih, seharusnya ikut mendorong Menko Perekonomian untuk menghentikan program kartu Prakerja, yang sebetulnya bukanlah job seorang Menko, karena program tersebut terbilang tidak efektif dimasa pandemi saat ini.
Sutrisno yang dinilai sangat cocok dengan usulan pencetakan uang, namun dia juga sempat menyinggung program kartu prakerja, yang dinilainya juga sangat diperjuangkan Golkar agar terlaksana.
"Motornya semua ini kan Golkar. Kita semua tahu bagaimana Golkar. Coba yang di balik Kartu Prakerja itu siapa?" ujar Sutrisno.
Inilah yang membuat Golkar merasa diatas angin, apa pun yang diusulkan diyakini sangat bisa diterima pemerintah, dan itu terbukti meskipun kartu Prakerja tersebut banyak ditolak berbagai element masyarakat, namun program tersebut tetap terus berjalan.
Ngototnya partai Golkar terhadap usulan pencetakan uang 600 T dibuktikan dengan keberhasilan fraksi partai Golkar memengaruhi hampir semua fraksi di DPR, untungnya Menteri keungan dan Gubernur BI, belum memberikan tanggapan terkait hal ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H