Pukul 6 pagi.
Gereja Santa Anna.
Para jemaat datang beriringan, dengan wajah-wajah penuh suka cita mendatangi rumah Tuhan. Begitupula Garin, bapak, dan Anandita.
Anandita, gadis polos itu terus meledek kakak lelakinya. Sementara bapak menyapa tiap-tiap tamu Tuhan yang berpapasan dengannya. Saat tiba di depan pintu gereja, Garin menghentikan langkah.
"Kenapa, mas?" tanya bapak heran.
"Bapak sama Anan duluan aja. Aku mau di sini dulu. Masih cukup waktunya sebelum misa."
"Biar, aja, pak. Paling mau upload foto selfie kalo mas ke gereja. Iya, kan?"
"Dek Anan, sudah, ya? Nanti masmu marah kalo diledek terus." Perintah bapak.
"Iyaaaa, maaf ya masku yang guanteng dhewe. Ayo, pak." Anan kemudian menggamit lengan bapak dan memasuki gereja tanpa berkata apa-apa lagi.
Setelah memastikan bapak dan adiknya duduk di bangku yang mereka pilih, Garin mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Mengetikkan beberapa kalimat.
"Bu, aku sudah di gereja. Aku akan sampaikan salam ibu untuk Tuhan. Happy Sunday, bu."