Skinner's Operant Conditioning: B.F. Skinner mengatakan bahwa perilaku yang diikuti oleh konsekuensi menguntungkan akan diperkuat dan lebih mungkin diulang. Dalam kasus ini, suami Fenny mungkin telah mengalami penguatan positif dari ART, seperti perhatian dan kasih sayang, yang membuatnya terus terlibat dalam perselingkuhan.
Penguatan dan Hukuman: Skinner juga mengajarkan bahwa penguatan bisa bersifat positif (reward) atau negatif (menghilangkan sesuatu yang nggak diinginkan). Suami Fenny mungkin merasakan penguatan positif lewat interaksi dengan ART dan penguatan negatif dengan menghindari ketidakpuasan di rumah.
Dari sudut pandang behaviorisme, perselingkuhan bisa dipahami sebagai respons terhadap lingkungan yang nggak memuaskan dalam hubungan. Untuk mencegah perselingkuhan, penting untuk memberi perhatian, kasih sayang, dan penghargaan secara konsisten kepada pasangan. Komunikasi yang terbuka dan jujur juga perlu dijaga, supaya pasangan merasa didengar dan dihargai. Selain itu, ciptakan lingkungan yang mendukung hubungan sehat dan hindari situasi yang bisa memicu godaan. Jika muncul konflik atau ketidakpuasan, segera atasi dengan teknik resolusi konflik yang efektif. Memberikan reward atas perilaku positif dalam hubungan, seperti pujian atau hadiah kecil, juga bisa memperkuat perilaku setia. Mengikuti konseling atau terapi bisa membantu pasangan memahami dan mengatasi masalah dalam hubungan mereka. Latihan pengawasan diri untuk mengenali situasi yang berpotensi memicu perselingkuhan dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya juga sangat penting. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip behaviorisme, pasangan bisa mengembangkan hubungan yang lebih kuat dan memuaskan.
References
Tribun Banjarmasin. (2024, Mei 18). Kronologi perselingkuhan suami Fenny Frans, bos skincare Makassar dengan ART, uang Rp 700 juta raib.
Fincham, F. D., & May, R. W. (2017). Perselingkuhan: Faktor kepribadian dan psikologis yang memengaruhi.
Johnson, M., & Thompson, L. (2023). Infidelity in the context of behaviorism. Journal of Behavioral Studies, 12(4), 67-89