"Kau tertidur karena terluka di dadamu mas, waktu kita berperang melawan bangsa Thor. Rakyat sangat khawatir mengetahui Panglima perang mereka terluka" kata Sinta menenangkan.
"Gawat Panglima, Bangsa thor menyerang" tiba-tiba seorang prajurit muncul dari luar kemah. Seketika bau benda yang dibakar menyeruak menusuk hidung.
"Mereka sekarang sedang membakar kemah kita panglima" muncul lagi satu orang prajurit. Budi menatap mereka bingung
"Budi, keluar kau!"tiba-tiba seseorang berbadan besar muncul. Budi terperangah itu Agus dia memakai baju ksatria, baju bangsa Thor. Tangannya memegang sebilah pedang.
"Kali ini kau pasti mati, Budi. Siti istrimu yang cantik ini akan menjadi milikku" Agus tertawa terbahak-bahak dia memeluk Sity. Budi sama sekali tak bisa bangun dari tempat tidurnya.
"Mas, tolong aku" Sity berkata ketakutan. Budi geram.
"Bakar dia" Kata Agus tiba-tiba pada anak buahnya yang secara tiba-tiba pula telah memenuhi kemah itu.
"Baik, panglima" jawab salah seorang anak buah Agus. dia memegang sebuah ember, Budi mengira itu adalah bensin.
"Byurrrrrr"
Seseorang menyiram air ke muka Budi. Budi tersadar. Tampaknya ibunya berdiri memegang ember. Seluruh tubuh Budi basah.
"Budi, Budi. Udah ibu bangunkan berulangkali tidak juga kau terbangun" dumel ibunya sebelum menghilang ke arah dapur. Budi menatap sekelilingnya, akhirnya dia berada di kamarnya.