Sobari terdiam memperhatikan Ahmad
"Kamu Sobarikan?" Ahmad
"Iya.." Sobari
"Saya Ahmad Syafii, Jawir?"Ahmad
"Oh, iya ya Mad." Sobari sambil gugup tak percaya orang yang selama ini ia sepelekan kini menjadi orang yang sukses.
"Sob, terima kasih ya." Ahmad
"Untuk apa Mad?" Sobari.
"Untuk semua yang telah kamu lakukan terhadap saya dulu.." Ahmad.
"Maafkan saya Mad, saya benar-benar menyesal." Sobari menyesal
"Ra popo Sob, ra popo." Ahmad tersenyum pada temannya itu.
Dan ia rangkul tubuh besar itu sambil menelan ludah, menahan air mata. Mereka yang selamanya tidak merasa berteman. Sore itu berpelukan seperti sahabat lama yang saling merindukan.