Dalam hal ini, pentingnya kebebasan, kesadaran moral, dan rasionalitas menjadi sangat signifikan. Ini mengacu pada bagaimana seseorang bertanggung jawab atas tindakan subjektifnya pada kerangka nilai-nilai etika yang obyektif, tindakan individu pada konteks etika yang lebih luas, dan tindakan fisik dalam konteks sikap batin. Manusia terdiri dari tiga elemen utama pada perspektif psikologi, yaitu Id, Ego, dan Superego yang dalam pandangan Islam sering dipadankan dengan nafs amarah, nafs lawwamah, dan nafs mutmainnah. Ketiga elemen ini adalah bagian integral dari kehidupan manusia yang berkembang seiring berjalannya waktu dan pengalaman hidup individu. Oleh karena itu, untuk memastikan bahwa ketiga elemen ini berkembang dengan sangat baik, dibutuhkan pendidikan yang diberikan oleh orang tua untuk anak mereka dalam nilai-nilai etika yang menjadi pilar dari ketiga elemen tersebut.
2.3 Pengaruh Media Sosial Terhadap Pergeseran Etika pada remaja
Saat ini telah memasuki era Society 5.0, dimana konsep ini menerapkan masyarakat yang sudah melek terhadap teknologi informasi. Sosial media saat ini bukan hanya sekedar tempat mencari hiburan semata namun sudah menjadi sumber informasi utama yang digunakan oleh para remaja. Masyarakat sekarang terutama anak muda atau remaja lebih  memilih mengandalkan sumber berita yang berasal dari sosial media dibandingkan dari surat kabar dan stasiun TV. Hal ini mengubah cara kita memperoleh informasi, dengan memungkinkan akses yang lebih cepat dan lebih luas ke berbagai topik dan perspektif.
informasi yang kita dapatkan sangat bergantung pada algoritma akun media sosial pengguna. Ketika kita banyak mengakses hal hal yang baik maka algoritma pada akun media sosial kita akan berisi informasi informasi yang baik, namun hal ini juga berlaku sebaliknya. Sehingga dapat dikatakan bahwa media sosial yang kita gunakan saat ini sangat bergantung disesuaikan dengan minat dan preferensi pengguna. Hal ini dapat berakibat pada, kecenderungan kita terpapar pada konten yang sesuai dengan apa yang kita sukai atau dengan pandangan yang sudah kita pegang sebelumnya. Hal ini dapat mempengaruhi cara kita memperoleh informasi yang lebih banyak, karena kita mungkin melewatkan sudut pandang alternatif atau berita yang tidak sejalan dengan kepercayaan kita.
Media sosial juga berperan besar dalam mempengaruhi pandangan kita terhadap beragam isu dan topik yang ada. Pengguna media sosial yang berpengaruh memiliki kemampuan untuk mengubah pandangan dan pemahaman pengikut mereka. Banyak kali mereka mempromosikan produk, gagasan, atau pandangan khusus, dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi cara kita memandang isu-isu dan topik yang mereka mendukung. Perlu disadari bahwa influencer juga memiliki kepentingan bisnis atau pribadi yang dapat mempengaruhi cara mereka mengkomunikasikan cerita.
Saat remaja merupakan saat yang krusial dalam mencari identitas diri dan belajar menilai hal yang benar dan yang salah. Dengan beragam informasi dan gagasan yang terdapat di media sosial, anak remaja yang masih labil tentang identitas diri dan lemahnya pemahaman akan penilaian terhadap sesuatu memiliki resiko besar untuk terpengaruhi oleh gagasan, pemikiran, sikap dan perilaku yang tidak sesuai dengan etika dan akhlak dalam agama islam. Konten yang biasanya kita konsumsi di dalam sosial media dapat perlahan tapi pasti mempengaruhi pola pikir kita terhadap sesuatu. ketika kita terbiasnya dengan konten yang berisi hal hal negatif maka kita akan terbiasa dengan hal itu dan akhirnya mewajarkan hal hal negatif tersebut di kehidupan kita.Â
2.4 Hal-hal yang Dapat Dilakukan untuk Meningkatkan Kualitas EtikaÂ
Era digital harus dihadapi dengan baik, kemampuan untuk mengendalikan dan kemampuan untuk menguasai peran teknologi dengan efektif, sehingga era digital dapat membawa manfaat yang signifikan dalam kehidupan kita. Selanjutnya, pendidikan harus berperan khusus dalam membantu individu memahami, menguasai, dan menggunakan teknologi dengan bijaksana dan tepat. Hal ini berlaku khususnya bagi anak-anak dan remaja, yang perlu mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang era digital, termasuk potensi manfaat dan resikonya. Orang tua juga perlu diberi pemahaman agar dapat mengawasi perilaku anak-anak mereka terkait dengan teknologi dan mengajarkan cara penggunaan yang benar dan bertanggung jawab.
Penurunan nilai moral pada anak-anak, terutama, telah menjadikan sebuah pekerjaan serius bagi pemerintah dan masyarakat. Akan tetapi di era digital saat ini, dengan arus teknologi informasi yang sulit dikendalikan, permasalahan ini menjadi lebih kompleks. Media-media yang tidak diawasi dapat mempengaruhi pikiran anak melalui permainan online dengan mudah. Selanjutnya, di kalangan masyarakat dewasa, terdapat kemungkinan penyebaran informasi belum tentu akurat atau berita palsu (hoax). Maka dari itu, sangat penting untuk memahami etika dalam penggunaan media komunikasi. Di bawah ini adalah prinsip-prinsip etika yang perlu dipahami oleh seluruh masyarakat saat menggunakan media komunikasi dengan baik.
Etika dalam Berkomunikasi
Ketika berkomunikasi melalui media sosial, seringkali orang melalaikan etika saat berkomunikasi. Hal ini jelas terlihat dalam banyak penggunaan kata-kata kasar yang digunakan dalam percakapan online, baik dengan sengaja maupun tanpa disengaja. Oleh karena itu, lebih baik jika kita berkomunikasi di platform online dengan memakai bahasa yang pantas dan sopan. Pentingnya membiasakan diri memakai bahasa yang tepat dan sesuai saat berinteraksi dengan siapa pun, termasuk ketika berkomunikasi menggunakan media sosial.