Salah satu ciri bahwa pendidikan di Indonesia masih bermasalah karena beberapa institusi pendidikan memaksakan anak untuk menghafal. Kuncinya adalah pahami dahulu konsepnya kemudian mengerti bagaimana pengaplikasiannya.Â
Sebetulnya minat adalah kunci utama untuk membuat siswa menjadi tertarik dengan pelajaran dan menghindari memaksakan untuk menghafal.Â
Hal-hal yang kita hafalkan waktu sekolah dulu, belum tentu benar dengan keadaan kehidupan nyata yang kita rasakan sekarang. Guru sebaiknya menjadi acuan untuk peserta didik karena tanpa dipungkiri guru lebih intens bertemu dengan anak.Â
Guru yang baik akan memosisikan bagaimana sikap yang dikorelasikan ketika proses belajar mengajar.Â
Ketika melihat siswanya benar, maka pujilah dia. Ketika melihat siswanya keliru, maka bantu dan bimbing dia karena sudah kewajiban seorang guru membuat siswanya paham, dari sikap tersebut sebagai pendidik perlu memahami perbedaannya.Â
Pembenahan kualitas pendidikan diharapkan mampu membentuk manusia-manusia bermutu yang mampu secara kreatif, inovatif, berpikir tingkat tinggi, berkarakter baik, dapat mengombinasikan intelektual, emosional dan spiritual untuk menjadi solusi atas masalah yang menerpa pendidikan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H