Mohon tunggu...
Aisyah Amini
Aisyah Amini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Terima kasih sudah membaca! Dorongan dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan dalam menulis karya selanjutnya (:

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Learn, Unlearn, Relearn: Apakah "Nilai" Dapat Membentuk Standar Intelektual?

5 Juli 2022   01:08 Diperbarui: 7 Juli 2022   19:47 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pendidikan (Sumber Sinar Mas via www.kompas.com)

Kenyataannya pendidikan semakin lama semakin tidak relevan, sebaiknya bukan hanya siswa yang terus belajar, melainkan guru dan orang tua pun harus ikut serta dalam proses belajar. 

Anak Indonesia diharapkan dapat menggapai cita-cita setinggi mungkin bukan hanya diibaratkan seperti manusia yang hanya mendengarkan tanpa suara. Pendidikan belum menjadi jembatan perubahan, melainkan hanya menjadi jembatan kertas.

Melihat waktu belajar di Indonesia yang sangat memakan waktu, siswa masuk sekolah pukul 06.30 dan selesai pukul 15.00 atau biasa dikenal dengan sebutan full day school.

Bayangkan apabila sepulang sekolah ada siswa yang harus les privat kemudian mengerjakan tugas sekolah, hal ini benar-benar memforsir tenaga dan pikiran siswa. 

Tenaga siswa akan terkuras perihal waktu, jika sudah lelah maka kegiatan belajar mengajar pun terganggu, begitupun pelajaran yang diterima tidak akan menyerap secara efektif dengan demikian, siswa akan memiliki pandangan yang tidak menyenangkan terhadap sekolah dan belajar. 

Durasi waktu belajar sebaiknya dipersingkat, namun tetap menanamkan kesadaran pada siswa untuk menggunakan waktu dengan baik dan efektif untuk mengeksplorasi hal baru dan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan. 

Apakah hal yang diajarkan disekolah sudah relevan dengan kehidupan nyata? Sedangkan yang dibutuhkan dalam kehidupan adalah kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual, bagaimana cara untuk berinteraksi sosial, pelatihan leaderdship, pengetahuan tentang diri dan masih banyak lagi.

Dari masalah di atas, dapat dipahami bahwa semua berawal dari mindset kemudian coba pelajari hal-hal penting dalam hidup yang belum pernah dipelajari di sekolah. 

Penting bagi kita untuk belajar relationship, belajar kepribadian, dan mengenal diri karena manfaatnya langsung  pada kehidupan kita yang belum banyak kita pelajari di sekolah. 

Memiliki self knowledge yang baik, tujuan hidup yang terarah, dan open minded maka kita dapat memberikan contoh kepada peserta didik, teman-teman bahkan keturunan selanjutnya.

Menilik pada pandangan Einstein, sistem pendidikan di Indonesia masih menggunakan metode menghafal, namun metode menghafal bukanlah sebuah cara belajar yang tepat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun