Mohon tunggu...
Ai Sumartini Dewi
Ai Sumartini Dewi Mohon Tunggu... Guru - Humanis, pekerja keras, dan ulet

Hidup yang singkat hendaknya diisi dengan kegiatan yang bermanfaat baik bagi diri sendiri ataupun orang lain. Menulis merupakan salah satu kebermanfaatan hidup. Dengan menulis kita merekam jejak hidup dan mengasah otak supaya tetap tajam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Surprise

28 Agustus 2020   12:33 Diperbarui: 28 Agustus 2020   12:28 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Kenapa? Tanyaku.

" Iya lagi di jalan kan aku pakai baju merah, nah ternyata di kebun ada kerbau yang lagi di gembala oleh petani dan kagetnya aku nggak tahu. Kerbau itu hampir mau ngejar aku. "Kata Neni panjang lebar.

"Oh gitu? Kata teh Min, "terus gimana? "

" Untung motor ojegku bisa ngebut, jadi tak terkejar sama kerbau." Jelas neni.

" Ih serem ya..." kataku sambil ngebayangin Neni yang ketakutan kemarin.

Setelah panjang lebar kami ngobrol dan kenyang melepas kangen, kami pun pulang ke rumah masing-masing. Aku sudah ditunggu oleh yang lainnya karena mau makan sore. Kebiasaan di rumah nenek kalau mau makan harus ngumpul dan bareng. Setelah aku datang kami pun makan bersama. Setelah makan kami pun ngobrol ke sana ke mari melepaskan kangen yang terpendam.

Besoknya kami pulang dari rumah nenek naik ojeg yang sama dengan kemarin. Kami dibekali oleh-oleh lebaran oleh nenekku. Katanya buat nanti di rumah Ua. Sampai di rumahku hari sudah menjelang sore. nenekku menyampaikan ada surat dari Ua yang dititipkan pada supir elf dan ojeg. Aku bertanya-tanya surat apa ya Ua sampai harus dikirimkan lewat ojeg. Sambil menerka-nerka aku sampaikan surat itu ke ibuku. Ibuku membukanaya dengan sangat hati-hati.

" Surprise , alhamdulillah An kamu diterima di sekolah yang kamu tuju" kata ibuku berseru sambil mengucap hamdalah.

"Apa mah?" Aku yang duduk tak jauh dari ibuku bertanya.

"Ini ua tuh ngirimin surat kelulusan kamu." Kata ibuku.

" Serius mah?" Aku masih belum percaya. Dan aku mebacanya dengan teliti. Dan ternyata hasilnya betul diterima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun