" Kenapa? Tanyaku.
" Iya lagi di jalan kan aku pakai baju merah, nah ternyata di kebun ada kerbau yang lagi di gembala oleh petani dan kagetnya aku nggak tahu. Kerbau itu hampir mau ngejar aku. "Kata Neni panjang lebar.
"Oh gitu? Kata teh Min, "terus gimana? "
" Untung motor ojegku bisa ngebut, jadi tak terkejar sama kerbau." Jelas neni.
" Ih serem ya..." kataku sambil ngebayangin Neni yang ketakutan kemarin.
Setelah panjang lebar kami ngobrol dan kenyang melepas kangen, kami pun pulang ke rumah masing-masing. Aku sudah ditunggu oleh yang lainnya karena mau makan sore. Kebiasaan di rumah nenek kalau mau makan harus ngumpul dan bareng. Setelah aku datang kami pun makan bersama. Setelah makan kami pun ngobrol ke sana ke mari melepaskan kangen yang terpendam.
Besoknya kami pulang dari rumah nenek naik ojeg yang sama dengan kemarin. Kami dibekali oleh-oleh lebaran oleh nenekku. Katanya buat nanti di rumah Ua. Sampai di rumahku hari sudah menjelang sore. nenekku menyampaikan ada surat dari Ua yang dititipkan pada supir elf dan ojeg. Aku bertanya-tanya surat apa ya Ua sampai harus dikirimkan lewat ojeg. Sambil menerka-nerka aku sampaikan surat itu ke ibuku. Ibuku membukanaya dengan sangat hati-hati.
" Surprise , alhamdulillah An kamu diterima di sekolah yang kamu tuju" kata ibuku berseru sambil mengucap hamdalah.
"Apa mah?" Aku yang duduk tak jauh dari ibuku bertanya.
"Ini ua tuh ngirimin surat kelulusan kamu." Kata ibuku.
" Serius mah?" Aku masih belum percaya. Dan aku mebacanya dengan teliti. Dan ternyata hasilnya betul diterima.