"Hai Ani... apa kabar ?" teriak teh Minar sambil berjalan memburuku.
" Hai Teh Min, alhamdulillah kabar baik, teh Min sehat? Kangen banget ih." Aku tak kalan berteriak. Lalu kami berpelukan melepaskan rasa kangen sambil tertawa riang.
" Ayo sini masuk. Kita cerita-cerita." Teh Minar mengajakku masuk rumahnya. Dan setelah aku salaman dengan ibu dan bapaknya , aku langsung masuk ke kamar teh Minar. Kamar yang menyimpan sejuta kenangan saat dulu kami bersekolah bersama.
"Wah Teh, kamarnya baru ya.... tambah betah nih." Ujarku sambil melihat sekeliling kamar dan langsung duduk di kursi di sudut kamar. Dari dulu aku senang duduk di kursi ini karena bisa melihat pemandangan keluar kamar dengan view yang sangat bagus. Pemandangan gunung di sekeluling terlihat sangat indah, terutama bisa sambil melihat sungai yang meliuk- liuk cantikdi sekitarnya.
Di kamar aku bercerita panjang lebar tentang waktu pertama pindah sekolah. Dan teh Minar tertawa mendengarnya. Kami pun bercerita gantian sambil sesekali diselilngi makan kudapan yang dibuat kami berdua.Â
Makanan kudapan kesukaan kami sama yaitu pisang goreng dan teh panas. Pokoknya kalau sudah menemukan makanan itu kami suka lupa diri. Saking asyiknya kami bercerita, hampir kami lupa mau main ke rumahnya Neni.
" An kita keasyikan nih, yu ah kita main ke rumah neni." Kata teh Minar sambil menyuapkan goreng pisang terakhir.
" Iya Teh, ayo kita langsung berangkat." Jawabku sambil keluar kamar berbarengan teh Minar. Lalu kami pergi menuju rumah Neni. Sesampainya di rumah Neni nampak ambu dan abah lagi ngobrol di teras depan.
" Asalamualaikum, " ucap teh Minar dan aku bersamaan.
" Waalaikumsalam, " jawab Abah dan ambu sambil berdiri menyambut kami.
" Wah tamunya sudah datang." Kata ambu sambil menerima salamku dan teh Minar.