Mohon tunggu...
A Iskandar Zulkarnain
A Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Bankir - SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Iskandar seorang praktisi Keuangan dan Perbankan yang berpengalaman selama lebih dari 35 tahun. Memiliki sejumlah sertifikat profesi dan kompetensi terkait dengan Bidang Manajemen Risiko Perbankan Jenjang 7, Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko Utama (CRP), Sertifikat Kompetensi Investasi (CIB), Sertifikat Kompetensi International Finance Management (CIFM) dan Sertifikat Kompetensi terkait Governance, Risk Management & Compliance (GRCP) yang di keluarkan oleh OCEG USA, serta Sertifikasi Kompetensi Management Portofolio (CPM). Iskandar juga berkiprah di sejumlah organisasi kemasyarakatan ditingkat Nasional serta sebagai Ketua Umum Koperasi Syarikat Dagang Santri. Belakangan Iskandar juga dikenal sebagai sosok dibalik kembalinya Bank Muamalat ke pangkuan bumi pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semua Bisa Berhaji dan Umrah

13 Desember 2024   17:04 Diperbarui: 13 Desember 2024   17:04 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6085353/rukun-haji-dan-umrah-agar-ibadah-dapat-bernilai-sah

Di sisi lain, penerapan mekanisme Innovative Credit Scoring (ICS) dapat menjadi solusi untuk meningkatkan inklusi keuangan sekaligus memitigasi risiko. ICS memungkinkan lembaga keuangan melakukan penilaian kredit secara lebih akurat dan berbasis data, termasuk data alternatif seperti riwayat pembayaran tagihan, transaksi digital, dan aktivitas ekonomi lainnya. Dengan ICS, lembaga keuangan dapat mengidentifikasi profil risiko dengan lebih baik, sehingga meminimalkan potensi kredit macet sambil tetap memberikan akses kepada jamaah yang sebelumnya sulit memenuhi persyaratan kredit tradisional. Hal ini memperkuat keberlanjutan pembiayaan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional lembaga keuangan.

Strategi Pengembangan Pembiayaan Haji dan Umrah

Untuk memastikan aksesibilitas yang lebih luas dan keberlanjutan pembiayaan haji dan umrah, diperlukan strategi yang terintegrasi dan inovatif. Strategi ini harus mampu menjawab tantangan inklusi keuangan, pengelolaan risiko, serta pemberdayaan masyarakat dan UMKM dalam ekosistem haji dan umrah. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:

1. Skema Pembiayaan Inklusif:

a. Mengembangkan produk pembiayaan syariah yang fleksibel seperti cicilan tanpa bunga atau akad ijarah yang sesuai dengan prinsip syariah.

b. Melibatkan lembaga zakat, infak, dan wakaf untuk memberikan subsidi bagi jamaah dari golongan tidak mampu.

c. Memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas akses pembiayaan, seperti platform fintech berbasis syariah yang dapat menjangkau masyarakat di daerah terpencil.

2. Kemitraan dengan UMKM:

a. Mendorong kemitraan antara lembaga pembiayaan, penyelenggara perjalanan haji dan umrah, serta pelaku UMKM untuk menyediakan kebutuhan jamaah.

b. Memberikan pelatihan kepada UMKM lokal untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka.

c. Menciptakan ekosistem perdagangan halal yang mendukung kebutuhan jamaah selama proses ibadah, baik di tanah air maupun di tanah suci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun