Mohon tunggu...
A Iskandar Zulkarnain
A Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Bankir - SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Iskandar seorang praktisi Keuangan dan Perbankan yang berpengalaman selama lebih dari 35 tahun. Memiliki sejumlah sertifikat profesi dan kompetensi terkait dengan Bidang Manajemen Risiko Perbankan Jenjang 7, Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko Utama (CRP), Sertifikat Kompetensi Investasi (CIB), Sertifikat Kompetensi International Finance Management (CIFM) dan Sertifikat Kompetensi terkait Governance, Risk Management & Compliance (GRCP) yang di keluarkan oleh OCEG USA, serta Sertifikasi Kompetensi Management Portofolio (CPM). Iskandar juga berkiprah di sejumlah organisasi kemasyarakatan ditingkat Nasional serta sebagai Ketua Umum Koperasi Syarikat Dagang Santri. Belakangan Iskandar juga dikenal sebagai sosok dibalik kembalinya Bank Muamalat ke pangkuan bumi pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan UMKM sebagai Pendorong Pencapaian Sustainable Goals (SDGs)

1 November 2024   09:35 Diperbarui: 1 November 2024   09:38 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran Lembaga Keuangan dalam Mendukung Pengembangan UMKM untuk Mencapai SDGs

Keberhasilan pengembangan UMKM untuk mencapai target SDGs sangat bergantung pada dukungan lembaga keuangan yang inklusif, inovatif, dan berfokus pada keberlanjutan. Lembaga keuangan, baik konvensional maupun syariah, dapat memberikan kontribusi besar dengan menyediakan akses pembiayaan, fasilitas pendukung, serta program literasi keuangan dan pendampingan yang diperlukan oleh UMKM. Berikut adalah beberapa peran strategis yang dapat diambil oleh lembaga keuangan untuk mendukung UMKM dalam mencapai target SDGs:

  1. Penyediaan Pembiayaan Inklusif: Lembaga keuangan seperti bank umum, bank syariah, dan BPR dapat menawarkan berbagai skema pembiayaan yang mendukung keberlanjutan usaha UMKM, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), pembiayaan syariah berbasis bagi hasil, dan fintech lending yang mempermudah akses UMKM.
  2. Program Inkubator Keuangan dan Pendampingan Bisnis: Selain pembiayaan, lembaga keuangan dapat menjalankan program inkubator keuangan yang mencakup pelatihan literasi keuangan, manajemen risiko, dan pendampingan bisnis bagi UMKM. Program ini membantu UMKM mengelola bisnis dengan lebih baik dan menghadapi tantangan pasar.
  3. Pemanfaatan Waqf dan Zakat Produktif untuk Modal Usaha: Lembaga keuangan syariah dapat memanfaatkan waqf dan zakat produktif sebagai modal usaha bagi UMKM, terutama yang bergerak di sektor pertanian dan perdagangan. Waqf produktif dapat menyediakan pendapatan jangka panjang, sementara zakat produktif dapat digunakan sebagai modal awal tanpa pengembalian.
  4. Kolaborasi dengan Fintech Syariah dan Platform Digital: Fintech syariah dan platform digital memungkinkan UMKM memperoleh pembiayaan dan memperluas akses pasar melalui crowdfunding syariah, pembiayaan P2P, serta layanan e-commerce dan dompet digital yang meningkatkan inklusivitas keuangan.
  5. Kemitraan antara Bank Besar dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR/S): Kolaborasi ini memungkinkan bank besar menyediakan dana yang disalurkan oleh BPR/S kepada UMKM di daerah terpencil. Skema ini memungkinkan UMKM yang berada jauh dari pusat kota tetap mendapatkan akses pembiayaan melalui linkage program dan kemitraan sektoral.
  6. Skema Asuransi Mikro dan Penjaminan Kredit: Lembaga keuangan dapat menawarkan asuransi mikro dan penjaminan kredit bagi UMKM yang rentan terhadap risiko perubahan ekonomi atau bencana alam, seperti asuransi mikro untuk sektor pertanian dan penjaminan kredit bagi UMKM yang belum memiliki agunan memadai.
  7. Pembiayaan untuk UMKM Ramah Lingkungan: Lembaga keuangan juga dapat menyediakan pembiayaan hijau bagi UMKM yang berkomitmen pada kelestarian lingkungan. Melalui skema ini, UMKM dapat mengakses dana untuk produk dan proses produksi yang ramah lingkungan, mendukung target SDG 7 dan SDG 13.

Dengan berbagai inisiatif di atas, lembaga keuangan dapat menjadi pendorong utama bagi pengembangan UMKM yang berkelanjutan dan sejalan dengan pencapaian target SDGs. 

Dukungan pembiayaan yang inklusif, kemitraan strategis, serta inovasi berbasis teknologi dapat memperkuat UMKM untuk berkembang dan berkontribusi pada pencapaian SDGs di berbagai bidang, mulai dari pengentasan kemiskinan hingga perlindungan lingkungan. 

Melalui peran yang aktif, lembaga keuangan tidak hanya mendorong ekonomi nasional, tetapi juga membantu menciptakan dampak sosial yang positif dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun