Mohon tunggu...
Galeri Cerita Ani Wijaya
Galeri Cerita Ani Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - The taste of arts and write

Kisah cinta umpama sebuah buku. Kau tetap akan membaca selembar demi selembar meskipun telah tahu akhir ceritanya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Fantasi] Dunia Lara

16 September 2014   23:54 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:29 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


"Caranya? aku tidak bisa paman".


"Kamu harus bisa Lara,tadi kamu bisa memindahkannya kesini," Arya mulai terlihat panik.

Lara mencoba konsentrasi pada kekuatannya,Lara memfokuskan pikirannya pada anak sapi itu.Tapi sekuat apapun Lara mencoba,anak sapi itu tidak bergerak sama sekali.


Arya melihat ke arah sekelilingnya,dia takut ada orang yang melihat Lara menggunakan kekuatannya.


Lalu tiba-tiba datang seorang bapak tua dari arah padang rumput,ia adalah pemilik sapi-sapi itu.Dari kejauhan tampak mulutnya komat kamit,rupanya ia memarahi anak sapi itu.Arya dan Lara tersenyum,mereka menyerahkan anak sapi itu.Masalah bagaimana cara bapak tua itu membawa kembali anak sapinya melewati pagar kayu yang tinggi itu tidak mereka pikirkan.


Arya kembali mengemudikan mobilnya,kali ini sedikit lebih kencang,agar bisa lekas sampai di tempat tujuan.Mereka berdua terlarut dalam pikirannya masing-masing,tidak saling berbicara sepatah kata pun.Arya memikirkan Lara yang tanpa disadari,kekuatannya telah bertambah.Sementara Lara sibuk membayangkan seperti apakah orang-orang asing yang nanti akan ditemuinya.


Mereka akhirnya sampai saat hari sudah gelap,Lara memegangi perutnya yang lapar.Arya langsung membuka pintu rumah yang akan mereka tempati.Lara mengikuti dari belakang dengan lunglai,setelah masuk ke dalam rumah,Lara langsung menjatuhkan badannya di sofa.Arya membiarkannya,ia sibuk memasukkan barang-barang dari dalam mobil ke rumah.

***

Untung hari ini adalah hari Minggu,Lara bisa beristirahat sebelum memulai aktifitasnya bersekolah.Kamarnya terletak dilantai dua,cukup nyaman,tapi masih berantakan.Barang-barangnya baru sebagian yang dia keluarkan dari dalam kardus.Pakaian-pakaiannya masih berserakan di atas tempat tidurnya.


Lara memandang keluar dari jendela kamarnya yang ia buka lebar-lebar,pemandangan pegunungan yang indah.Udara yang masih bersih dan hawa yang sejuk.Lara menutup matanya sambil menghirup udara dalam-dalam,ia merentangkan tangannya lebar-lebar.


Lara melihat ada pohon apel yang berbuah ranum,tak jauh dari jendela kamarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun